https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-ca78e0025ec30038b1f804938a108109-ff-IMG-20240402-WA0003.jpg

Berita Lainnya

https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-c926ea740f30a093883f895c1586ddc8-ff-IMG-20240402-WA0004.jpg

Hukum

Politik

Sabang tekan inflasi melalui gerakan tanam cepat kedelai
Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi saat penanaman benih kedelai di Lahan Demplot Kakao Gampong Paya Seunara, Kota Sabang, Kamis (1/12/2022). (HO-Humas Pemkot Sabang)

ACEHSATU.COM | Sabang – Untuk menekan laju inflasi di wilayah Pulau Weh, Pemerintah Kota Sabang terus berupaya melakukan gerakan penanaman benih kedelai, sebagai salah satu tanaman cepat panen.

Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi di Kota Sabang, mengatalkan “Kita terus melakukan berbagai upaya dalam rangka pengendalian inflasi.

Salah satu strateginya adalah melakukan upaya-upaya gerakan tanam cepat panen. Sebelumnya kita sudah melakukan penanaman jagung dan kacang tanah, hari ini kita juga melakukan penanaman kedelai,” Kamis, (1/12/2022).

Penanaman benih kedelai yang diprakarsai Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang tersebut berlangsung di Lahan Demplot Kakao Gampong Paya Seunara, Kota Sabang.

Reza juga menjelaskan, sebelumnya upaya-upaya lain juga telah dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas harga, melalui pelaksanaan pasar murah.

Hal ini diharapkan mampu menekan laju inflasi sekaligus membantu masyarakat.

Karena, Sabang merupakan daerah yang sangat tergantung pada pasokan dari daerah lain.

Dimana harganya akan dipengaruhi dengan komponen biaya transportasi dan lain-lain. 

“Jadi dengan kita melakukan penanaman sendiri disini,  mudah-mudahan bisa memenuhi kebutuhan keluarga bagi masyarakat Sabang,” ujar Wali Kota Sabang.

Dalam kesempatan itu, dilakukan juga penyerahan sertifikat Tanda Daftar Varietas Tanaman (TDVT) Salak yang memiliki keunikan dan kekhususan di Kota Sabang oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh kepada Pj Wali Kota Sabang.

“Di Kota Sabang tanaman yang berpotensi itu ada banyak, selain salak ada coklat, alpukat, kedondong, nilam, dan juga ada cengkeh yang memang sejak dulu itu menjadi komoditi unggulan di Sabang. Jadi semua ini tentu menjadi komoditi yang harus kita kembangkan sebagai upaya meningkatkan  perekonomian masyarakat Sabang,” kata Reza.

Sementara itu, Kepala UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Habiburrahman mengatakan dengan dilakukan penyerahan TDVT maka Salak sabang memiliki potensi dan berpeluang menjadi komoditi unggul nasional. 

Pihaknya telah mengantarkan langsung proposal Salak Sabang menjadi berkas unggul nasional. Selain itu, ada beberapa potensi yang sedang digarap, seperti cengkeh dan alpukat. 

“Mudah-mudahan alpukat ini akan bisa  mendapatkan TDVT seperti Salak. Jadi bisa kita dorong bersamaan menjadi prioritas unggul nasional,” ujar Habiburrahman.

Distanbun Aceh akan siap mendukung dan mendampingi petani Sabang, agar terlahir label-label komoditi Sabang lainnya yang bersertifikat. 

“Sehingga profitnya akan dinikmati oleh para petani, masyarakat, dan menjadi kemandirian pertahanan pangan bagi Kota Sabang,” tutup Habiburrahman .