Iwan Sutrisno; 80 Persen Pekerja PT Medco E&P Malaka Putra Daerah

ACEHSATU.COM | ACEH TIMUR – General Manager PT Medco E&P Malaka, Iwan Sutrisno mengakui pihaknya sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang telah beroperasi sejak tahun 2007 berkomitmen membantu peningkatan sumber daya manusia Aceh. Hal itu diungkapkan Iwan Sutrisno dalam Diskusi Publik yang digelar Forum Jurnalis Aceh (FJA) yang bertajuk, “Kedaulatan Migas & Menakar Kepentingan … Read more

ACEHSATU.COM | ACEH TIMUR – General Manager PT Medco E&P Malaka, Iwan Sutrisno mengakui pihaknya sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang telah beroperasi sejak tahun 2007 berkomitmen membantu peningkatan sumber daya manusia Aceh.

Hal itu diungkapkan Iwan Sutrisno dalam Diskusi Publik yang digelar Forum Jurnalis Aceh (FJA) yang bertajuk, “Kedaulatan Migas & Menakar Kepentingan Aceh di Blok Andaman”, Senin (22/08/2022) di Pendopo Park, Banda Aceh.


“Kita berkomitmen membantu peningkatan SDM Aceh, sebagai bukti 80 persen pekerja di PT Medco E&P Malaka berasal dari Aceh, kalau ditambah kontraktor lokal mungkin 90 persen tenaga kerja kita dari Aceh.” ujar Iwan

Sutrisno yang didampingi oleh Manager Field Relations, Dedi Sukmara. Namun, kata Iwan, terkait tenaga kerja asal Aceh yang terampil, justru memilih tidak kembali untuk bekerja di Aceh.

Dedi Sukmara menambahkan, kehadiran PT Medco E&P Malaka merupakan perusahaan Minyak dan Gas yang berkomitmen mendukung pembangunan infrastruktur dan pembangunan sosial daerah sebelum meraih keuntungan di wilayah blok A yang ditinggal oleh Asamera Oil Ltd.


“Sejak awal kita mendukung pembangunan RSUD dr. Zubir Mahmud 5,2 Juta USD, di tengah Covid 19 kematin kita juga membantu PCR, si bidang pertanian, peternakan, pemagangan, ini adalah komitmen kita untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan pembangunan sosial di daerah setempat.” tambahnya.


Terkait dengan kedaulatan migas dan sejauhmana kepentingan Aceh di blok
Andaman, menurut Iwan akan memberikan pengaruh dan kemungkinan
ekspektasi kepada investor yang berlebihan.


“Espektasi kepada investor bisa saja berlebihan, seperti beranggapan bahwa “harta karun” di blok Andaman ini akan mengembalikan kejayaan migas seperti keberadaan Arun atau PIM dulu.” kata Iwan.


Di sinilah, kata Iwan, peran jurnalis sebagai penerang informasi agar antusiasme terhadap penemuan sumber cadangan migas ini teredukasi di tengah masyarakat.


Dalam sesi tanya jawab yang dipandu oleh Dosen Fakultas Hukum USK yang juga Sekjen FJA, Ahmad Mirza Safwandy, salah seorang peserta diskusi, yakni Haji Dato Embong, yang hadir mewakili Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) berharap, kehadiran SMK Migas juga harus menjadi perhatian dari PT Medco E&P Malaka.

“Nanti teman-teman YARA bisa membantu mempersiapkan kurikulumnya seperti apa, InsyaAllah kita siap mendukung agenda pendidikan SMK Migas tersebut.” ujar Iwan Sutrisno.

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.