ACEHSATU.COM | LANGSA – Teriknya panas matahari dan dinginnya guyuran air hujan menerpa tubuh, tidak menyurutkan semangat petugas kebersihan dari DLHK Kota Langsa menjalankan tugasnya dilapangan.
Tidak berharap pujian, semata hanya mendambakan ridho dari Allah SWT dalam upaya mewujudkan Kota Langsa bersih, indah dan nyaman.
Pantauan ACEHSATU.COM, Senin (6/1/2020) di Jalan Jend. A. Yani Langsa sejumlah petugas kebersihan, dibawah panasnya sengatan matahari, kondisi tubuh bermandikan peluh, terlihat mengangkut sampah dan batang pohon kayu tumbang menggunakan kedua tangan kekar mereka.
“Hal ini merupakan tugas dan tanggung jawab, bang,” ujar salah satu pegawai kebersihan DLHK Kota Langsa pada ACEHSATU.COM meminta namanya untuk tidak ditulis.
“Khawatir nanti dibilang pencitraan,” sambungnya lagi.
Disampaikan juga, dirinya bangga menjadi bagian dari petugas atau tim kebersihan demi mewujudkan Kota Langsa “Berseri” Bersih, Indah dan Asri.
Dari pekerjaan yang ditekuni, dirinya mengakui memperoleh penghasilan (Gaji) setiap awal bulannya dari Pemko Langsa.
Disinggung jumlah pendapatan yang diperolehnya.
“Alhamdulilah, cukup untuk menutupi biaya kebutuhan dapur rumah tangga dan keperluan anak sekolah. Yang paling penting bagaimana mensyukuri rejeki yang Allah SWT berikan,” tuturnya.
Dikatakannya, yang paling membanggakan Ia dan teman petugas kebersihan lainnya yaitu Wali Kota Langsa Tgk. Usman Abdullah selalu peduli terhadap nasib dan kesejahteraan mereka.
“Pernah, saat kami bekerja dilapangan, beliau (Walikota) kebetulan melintas, berhenti dan turun dari mobilnya, beliau menyapa dan bahkan ikut membantu langsung mengangkut sampah ke dalam truk,” ujarnya.
Diakuinya, dampak yang dilakukan oleh orang nomor satu di Kota Langsa itu tak ayal menjadi pemicu semangat dirinya dan teman seprofesinya dalam bekerja.
Dikatakan, terutama bagi dirinya pribadi yang paling berkesan adalah pesan bijak dari Wali kota.
“Bila segala sesuatu dikerjakan dengan hati ikhlas, maka pekerjaan tersebut akan terasa ringan,” katanya.
Menyangkut dengan rejeki, “Tentang itu Allah SWT yang mengaturnya” tutupnya pamit menaiki mobil truk pengangkut sampah melanjutkan pekerjaannya. (*)