ACEHSATU.COM | BIREUEN – Anggota DPR-RI Komisi IV fraksi Gerindra , Ir H TA Khalid MM, menyerahkan satu unit mobil tracktor dan enam mesin pompa air untuk kelompok tani di beberapa kecamatan dalam Kabupaten Bireuen, Kamis (24/09/2020) pagi di kantor BPP Peudada.
Penyerahan bantuan tersebut ikut disaksikan oleh staf ahli Bupati Bireuen, anggota DPRK, Kadistambun, Forkopincam Peudada, dan juga unur terkait lainnya.
TA Khalid dalam sambutannyamengatakan, bagi kelompok penerima bantuan dapat menjaga dan merawat bantuan Alsintan dari Kementerian Pertanian RI dengan sebaik-baiknya, dan benar-benar dapat memberikan mamfaat kepada masyarakat petani dalam proses menanam padi dan upaya meningkatkan hasil panen.
“Saya harap bantuan Alsintan ini dijaga dan bermamfaatnya ditengah masyarakat, ongkos tracktor bisa murah, jangan dijual jika ditemukan saya proses hukum, jangan ada pihak minta fee dari kelompok tani menerima bantuan, saya tidak minta uang, kalau ada yang minta tangkap orang itu,” tegasnya.
Anggota DPR-RI asal Aceh itu juga berharap bersama pihak terkait di daerah untuk dapat sama-sama berpikir dan berjuang untuk mewujudkan harapan petani, maka perlu adanya sinergitas dan koordinasi dengan baik sesama anggota DPR-RI asal Aceh.
- Pendidikan Menurut Pemikiran Ki Hajar Dewantara
- 12 Kilogram Sabu dan Ganja Dimusnahkan Polres Aceh Utara
- Tol Binjai-Langsa Ditargetkan Beroperasi Akhir 2023
- Terkait Revisi Qanun LKS, OJK Berpesan Pemprov Aceh Konsisten Dalam Menetapkan Aturan
- Aceh Tamiang Juara Umum Jumbara PMI 2023, Ini Dia Pretasinya
“Saya memilih di komisi IV DPR-RI juga karena sebagian besar masyarakat Aceh berusaha di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan, saya akan berjuang untuk dapat memberi bantuan bagi masyarakat baik di daerah pemilihan II Aceh dan Aceh secara umum,” ungkapnya.
Selain itu juga disampaikannya bahwa, tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran ratusan milyar untuk menyediakan alsintan baik untuk kebutuhan masa pra panen dan paska panen.
“Teknologi tepat guna ini dihadirkan oleh pemerintah ke tengah sawah, mewujudkan cita-cita Indonesia berdaulat pangan, juga sebagai cara meningkatkan produksi,” jelas TA Khalid dan berharap agar gunakan lahan yang belum bermamfaat dengan maksimal apalagi Bireuen surplus padi. (*)