https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

Ustaz Abdul Somad
Foto: Ustaz Abdul Somad (Muhammad Ilman Nafi'an/detikcom)

ACEHSATU.COM | JAKARTA – Ustaz Abdul Somad jadi tamu keluarga Sandiaga Uno. Ternyata ibu Sandiaga, Mien R. Uno mengidolakan UAS.

Dalam kesempatan itu, Mien juga dapat kesempatan bertanya kepada UAS. Awalnya, ia meminta agar UAS tak cuma berbagi dengan anak-anak muda, tapi juga dengan orang tua seperti dirinya.

“Ustaz Abdul Somad, sebetulnya pengagum ustaz itu bukan hanya yang muda, termasuk saya yang 80 tahun, jadi berbaginya jangan hanya pada yang muda-muda, tapi yang tua-tua juga dirangkul dan diajak serta, supaya mereka juga bersemangat,” tanya Mien R. Uno.

“Jadi mohon nanti kalau di tempat-tempat orang berkumpul, disapa juga yang udah sebentar lagi kakinya udah dikubur satu, jadi mohon disemangati karena kita juga bagian dari pengagum.”

Tak sampai di situ saja, Mien juga menyebut UAS sebenarnya tak seganteng Brad Pitt. Tapi omongan sang ustaz disebutnya kerap langsung masuk ke hati yang bikin tenang dan nyaman. Mien juga mendoakan agar UAS diberikan umur panjang, tak lupa juga ia berterima kasih atas kehadirannya ke rumah mereka.

“Didatengin ustaz yang bikin kami bangga, yang kalau di Instagram itu pengikutnya sampai puluhan juta, hebat ya ustaz. Itu ustaz dapat duit nggak ya? Itu saja pertanyaan saya, kalau dapat duit tolong bagi-bagi. Salam sama keluarga, jadi katakan sama keluarga ustaz diurus dengan lebih baik supaya jangan terlalu kurus,” tutupnya.

Ustaz Abdul Somad pun langsung memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Ia merunut dari awal pertanyaan itu, terutama soal dianggap hanya menyapa anak muda saja saat berdakwah.

“Masukan dari ibu Mien R. Uno, bahwa selama ini komunitas hijaber, hai anak-anak muda, mantan tato, bikers, kenapa kami yang tua nggak pernah disapa. Jadi begini, saya dulu kalau salat jumat, abis pulang ketemu sama emak, ibu, dia suruh saya cerita lagi apa yang diceritakan khotib. Dari situ saya cerita, jadi dari situ saya merasa tak pernah menceramahi orang, jadi kayak cerita sama ibu saya,” tutur UAS.

“Satu kali ada jamaah bertanya, kenapa ustaz tidak pernah bikin joke yang maaf, berbau porno. Itu karena tadi. Jadi mulai malam ini saya sapa, masukan yang luar biasa, manfaat buat saya.”

Ustaz Abdul Somad yang datang dengan baku batik dilengkapi masker itu juga menjawab pertanyaan tentang dapat duit dari media sosial. UAS dengan terbuka menjawab rasa penasaran Mien R. Uno.

“Saya punya Instagram 9 juta, sekitar setahun lebih yang lalu. Karena satu dan lain hal Instagram itu harus mulai dengan yang baru, kalau ditambah yang lalu sama sekarang, betul itu bagian doa ibu, lebih dari 10 dan 11 (juta follower), itu bagian dari dakwah dan yang lain. Adapun saya dari Instagram nggak dapat duit, video ceramah diupload pertama 2012, saya lalu buat channel Juni 2019, jadi Agustus ini dapat setahun. Kita tak isi konten yang macam-macam, thumbnail supaya diklik, kita normal saja, kemarin ditotal 206, setahun Rp 400’an juta, semua sudah diserahkan untuk beli beras fakir miskin, nggak saya ambil sedikitpun karena saya, ibu lihat saya kurus, makan juga nggak banyak. Kemudian pakaian juga cukup, nggak ada, mau apa lagi. Jadi saya bisa untuk berbagi,” jawabnya.

“Itu juga inspirasi dari ibu saya, saya buat yayasan, nama almarhumah. Setiap bulan kami belikan paket sembako, beras 10 kilo, minyak 1 kilo, gula 1 kilo, kemudian roti, susu sachet, kemudian makanan pokok, kami serahkan ke fakir miskin dari hasil itu. Tadi ibu mau minta, saya sudah transfer semua. Untuk yang akan datang, nanti bang Sandi, ingatkan saya untuk transfer ke ibu, sebagai pemberian dari salah seorang, anggaplah saya anak ibu yang bisa berbagi kepada ibunya di masa yang akan datang,” urainya.

UAS kemudian bertanya pertanyaan soal berat badannya. Ternyata, sang ustaz kini makin berisi.

“Untuk masalah berat badan, kalau ke mana-mana saya sampai hotel selalu timbang, 49 koma sekian. Sekarang 56, jadi 6 bulan saya nggak keluar itu saya tambah. Kalau saya tambah lockdown 3 bulan lagi, bisa 60 kilo. Saya tak pernah tahan makan, saya makan sedikit,” ungkapnya. (*)