ACEHSATU.COM | BANDA ACEH – Hati kami perih dan darah kami mendidih mendengar penderitaan saudara kami muslim uyghur Turkhistan, Jumat (21/12/2018).
Seandainya Rasulullah Saw masih hidup, beliau pasti tidak akan membiarkan seorang muslim pun disakiti kaum kafirun.
Seandainya Umar bin Khattab masih hidup, beliau pasti akan berada di garis terdepan memimpin pasukan muslim menghancurkan para tiran durjana.
Seandainya Sultan Sulaiman Al Qanuni masih hidup, dirinya pasti akan memimpin pembebasan kaum muslim Uyghur dari kezaliman rezim komunis Tiongkok.
Tapi mereka telah lama tiada. Kini kita menyaksikan di mana-mana umat Islam dizalimi. Muslim Rohingya di Arakan, umat Islam di Palestina, Suriah dan kini di Xinjiang yang menimpa lebih 14 juta muslim Uyghur. Tidakkah kita membela?
Rasulullah Saw mengingatkan kita bahwa Islam itu ibarat tubuh yang satu. Seluruh tubuh akan merasakan sakit jika ada bagian tubuh yang tersakiti.
Maka kami hadir di Masjid Raya Baiturrahman untuk menjelaskan bahwa kami ikut tersakiti. Posisi kami, bahwa kami mencintai saudara kami muslim Uyghur dan mengutuk sekeras-kerasnya kejahatan rezim komunis China terhadap muslim Uyghur.
Mungkin tidak akan bisa merubah apapun. Tapi setidaknya di hadapan Allah SWT kita telah menunjukkan di mana posisi kita menyikapi derita muslim Uyghur.
Marilah kita panjatkan do’a-do’a kita di keheningan malam. Tak ada yang mustahil bagi Allah SWT untuk menghancurkan rezim komunis Tiongkok yang telah menzalimi muslim Uyghur. (*)
Diskusi tentang Berita Ini