Truk Tak Bisa Lagi Angkut Jagung Petani Simpang Mulia, Ini Penyebabnya

ACEHSATU COM | BIREUEN – Dampak kondisi badan jalan utama Simpang Mulia dari arah Paya Cut, Kecamatan Juli, sejauh 5 Km masih berbalut tanah bebatuan dan rusak dibeberapa lokasi. Pihak desa harus keluarkan biaya tambahan untuk melansir jagung dimodali BUMG ke gudang, sebab truk tronton tidak bisa lagi masuk kepusat desa angkut barang. Keuchik Simpang … Read more

ACEHSATU COM | BIREUEN – Dampak kondisi badan jalan utama Simpang Mulia dari arah Paya Cut, Kecamatan Juli, sejauh 5 Km masih berbalut tanah bebatuan dan rusak dibeberapa lokasi.

Pihak desa harus keluarkan biaya tambahan untuk melansir jagung dimodali BUMG ke gudang, sebab truk tronton tidak bisa lagi masuk kepusat desa angkut barang.

Keuchik Simpang Mulia Nazaruddin, kepada AcehSatu.Com, Minggu (27/09/2020) menngatakan, saat menjelaskan imbas kerusakan badan jalan dirasa masyarakat dan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) dari sumber dana desa dialokasi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Nazaruddin menjelaskan, sejak tahun 2017 Rp245 juta dan tahun 2018 Rp250 juta sumber dana BUMG Simpang Mulia digunakan membantu modal usaha atau biaya produksi bagi masyarakat untuk tanam jagung, ada lahan 1 hektare s/d 4 haktare dari luas total 150 hektare.

Untuk kebutuhan pupuk, racun semprot disediakan BUMG yang diberikan dana Rp800 ribu/hektare untuk biaya tanam, setelah panen jagung itu dibeli BUMG dan setelah dikembalikan modal, 15 persen keuntungan diberikan kepada petani.

Selebihnya 10 persen untuk dana sosial, dan 20 persen Pendapatan Asli Gampong (PAG), 20 persen penambahan modal bagi BUMG, 20 persen honor untuk pengurus, dan modal dikeluarkan dua tahun itu saat ini dimanfaatkan/diputar jadi modal lagi.

“Panen jagung baru-baru ini mencapai 173 ton, kalau dulu truk tronton/intercooler bisa langsung masuk ke Simpang Mulia bisa memuat 30 ton, sekarang harus kami lansir ke gudang di Blang Bladeh Bireuen, untuk kemudian dijual ke pabrik di Medan,” keluh Keuchik.

Kata Keuchik Nazaruddin, dana sosial itu di masa Pandemi Covid-19 hari meugang dibeli seekor lembu seharga Rp20 juta dan dagingnya dibagi rata kepada 71 kepala keluarga, masyarakat juga diberikan paket Ramadhan.

“Rencana tahun 2021 ini kami juga akan menambah satu unit usaha baru yaitu pengemukan ayam Boiler,” ungkap Keuchik dan berharap pupuk bersubsidi juga dapat diberi ke BUMG memenuhi kebutuhan petani dan dapat disalurkan tepat sasaran sesuai RDKK desa setempat.

Disamping itu juga mendukung program pembangunan dilaksanakan di Simpang Mulia, Pemkab Bireuen diharapkan dapat membangun jalan aspal hormix Paya Cut-Simpang Mulia dan satu jembatan dijalan rawan longsor di Dusun Kaye Unoe, imbuh Nazaruddin. (*)

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.