ACEHSATU.COM | GAYO LUES – Rencana pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tampur oleh perusahaan Waskita Karya sepertinya bakal segera direalisasikan.
Informasi yang diterima ACEHSATU.com, tiga tokoh masyarakat Desa Lesten terdiri atas Penghulu Desa Lesten, Ahmad, Ketua BPK, Karim dan Ketua Pemuda, Sultan Arifin menghadiri undangan salah satu perusahan di Bandung Jawa Barat pada Rabu (14/12/2022).
Namun hingga kini belum diketahui secara pasti agenda tida tokoh Lesten tersebut bertolak ke Bandung.
Namun disebut-sebut, keberangkatan mereka terkait rencana pembangunan PLTA Tampur yang akan beroperasi di Desa Lesten, Kecamatan Pining, Gayo Lues.
BACA: MA Cabut Izin Lahan PLTA Tampur-I, Masuk Kawasan Ekosistem Leuser
“Mereka mewakili masing-masing masyarakat terkait kesepatan awal dan tuntutan masyarakat terhadap perusahan tersebut yang akan beroperasi di desa mereka,” ungkap seorang seorang warga yang enggan namanya disebutkan.
Seperti diketahui, Waskita Karya berencana membangun tiga PLTA di tiga kawasan aliran sungai di Kabupaten Aceh Timur, Gayo Lues, dan Bener Meriah.
Pembangkit listrik di ketiga wilayah tersebut ditargetkan menghasilkan listrik sebesar 500 megawatt.
BACA JUGA: Walhi Menangkan Gugatan Pembangunan PLTA Tampur, Plt Gubernur Hormati Putusan Pengadilan
Nilai investasi pun tak tanggung-tanggung, yakni senilai Rp30 triliun akan dikucurkan untuk proyek raksasa tersebut.
Perusahaan itu memperkirakan, setelah memenuhi berbagai tahapan perizinan dan studi, paling cepat konstruksinya bisa dimulai pada 2024.
Pembangunan yang dilakukan di hutan Leuser, termasuk PLTA, memerlukan penelitian mendalam, baik itu kajian risiko bencana dan lainnya.
Hutan Leuser merupakan lanskap luar biasa yang membentang dari Aceh hingga Sumatera Utara, sebagai hamparan hutan hujan tropis utuh yang paling penting. (*)
