Tim SAR Banda Aceh Evakuasi Jenazah ABK Kargo Asal Filipina di Perairan Aceh Besar

ACEHSATU.COM | BANDA ACEH – Seorang anak buah kapal (ABK) asing meninggal dunia di perairan Aceh Besar akibat kecelakaan kerja. ABK tersebut bernama Tubilan (27) tercatat sebagai warga Filiphina dan berlayar dengan kapal Kargo MV Hong Fa Shang Hai berbendera Liberia. Jenazah ABK asing tersebut saat ini sudah dievakuasi oleh Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) … Read more

ACEHSATU.COM | BANDA ACEH – Seorang anak buah kapal (ABK) asing meninggal dunia di perairan Aceh Besar akibat kecelakaan kerja. ABK tersebut bernama Tubilan (27) tercatat sebagai warga Filiphina dan berlayar dengan kapal Kargo MV Hong Fa Shang Hai berbendera Liberia.

Jenazah ABK asing tersebut saat ini sudah dievakuasi oleh Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Banda Aceh.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Mantan Panglima GAM Wilayah Pase Meninggal Dunia

Ibnu Harris Al Hussain yang juga Kepala Basarnas Banda Aceh mengatakan, jenazah warga negara Filipina yang dievakuasi tersebut atas nama Tubilan, berusia 27 tahun, Jumat, (17/3/2023)

“Korban merupakan anak buah kapal kargo dengan nama MV Hong Fa Shang Hai berbendera Liberia. Korban meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di kapal tempatnya bekerja,” sebut Ibnu Harris Al Hussain.

Selanjutnya Ibnu Harris jaga menambahkan Kapal Kargo MV Hong Fa Shang Hai berlayar dari Tianjin, China, menuju Matadi, Kongo. Dalam pelayaran, Tubilan (ABK yang Meninggal) bekerja mengecek bagian haluan kapal.

“Tiba-tiba, plat baja bagian depan kapal terlepas dan menghantam dada korban. Korban mengeluarkan darah dari mulut dan tulang rusuk patah. Kecelakaan terjadi pada Kamis (16/3) sekira pukul 16.20 waktu setempat,” ujar Ibnu Harris Al Hussain.

Selanjutnya, kapten kapal menghubungi Stasiun Radio Pantai (SROP) Sabang meminta bantuan evakuasi korban. Informasi tersebut diteruskan ke Kantor Basarnas Banda Aceh.

Berdasarkan informasi itu, kata Ibnu Harris Al Hussain, Basarnas memberangkatkan tim menggunakan kapal SAR KN Kresna 232 dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh.

“Kapal SAR dan kapal kargo tersebut merapat di titik evakuasi di Selat Benggala, perairan antara Pulau Aceh di Kabupaten Aceh Besar dengan Pulau Weh, Kota Sabang, pada Jumat (17/3) sekira pukul 01.00 WIB,” kata Ibnu Harris Al Hussain.

Sebelum jenazah korban dievakuasi ke KN Kresna 232, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banda Aceh memeriksa apakah korban menularkan penyakit berbahaya atau tidak. 

“Setelah dipastikan aman dari penyakit berbahaya, korban diturunkan ke kapal SAR. Selanjutnya, KN SAR bergerak Pelabuhan Ulee Lheue yang berjarak 7,5 nautical mile atau mil laut dari titik kapal merapat. 

Selain personel Basarnas Banda Aceh, kata Ibnu Harris, proses evakuasi melibatkan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan, Bea Cukai, Imigrasi, Polri, TNI AL Syahbandar serta mitra kerja, dan lainnya.

“Setiba di Pelabuhan Ulee Lheue, korban dievakuasi ke RSUD Zainoel Abid Banda Aceh untuk penanganan lebih lanjut. Dengan selesainya evakuasi jenazah warga negara Filipina tersebut, maka operasi SAR ditutup dan semua personel dikembalikan ke instansi masing-masing,” demikian tutup Kepala Basarnas Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain.

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.