ACEHSATU.COM | Banda Aceh – Saat ini tiga varietas lokal tanaman yang berasal dari Tanah Rencong berhasil menjadi varietas unggulan nasional yang dikeluarkan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh, sehingga diharapkan menjadi peluang pengembangan ekonomi baru bagi masyarakat Provinsi Aceh.
Kepala UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Distanbun Aceh Habiburrahman di Banda Aceh mengatakan “Tahun 2022 kita berhasil lepas tiga varietas jadi unggulan nasional, yaitu petai Aceh Rayeuk, Kopi Arabica Gayo 3 dan Jengkol Lembah Kuali,” Selasa, (24/1/2023).
Habib menyebutkan tiga komoditi tanaman tersebut sudah menerima surat keputusan pelepasan varietas unggulan nasional (VUN) dari Kementerian Pertanian RI.
Lanjut Habib, Petai Aceh Rayeuk merupakan komoditi asal Kabupaten Aceh Besar, Kopi Arabica Gayo 3 berasal dari Kabupaten Aceh Tengah, dan Jengkol Lembah Kuali berasal dari Aceh Jaya.
Habib menjelaskan dengan adanya pelepasan varietas komoditi tersebut maka tanaman ini sudah mendapat jaminan dari pemerintah, dan varietas lokal Aceh ini juga sudah terangkat menjadi salah satu varietas unggul nasional.
Sehingga semua daerah di seluruh Tanah Air sudah bisa membudidayakan tanaman tersebut sehingga memberi keuntungan lebih secara ekonomi bagi petani, kata Habib.
“Ketika sudah varietas unggul nasional maka mutu sudah terjamin dan asal muasal juga sudah jelas, dan upaya plasma nutfah bisa kita lestarikan, dan juga bisa dikomersilkan, artinya ada nilai tambah yang didapatkan oleh petani kita,” ujar Habib lagi.
Habib menambahkan, saat ini terdapat beberapa varietas lokal yang sedang menunggu waktu pelepasan varietas.
Umumnya telah memiliki tanda daftar varietas tanaman, seperti Durian Duri Mas dari Aceh Jaya, Durian Kaloy dari Aceh Tamiang, Alpukat Assifa dari Sabang, Cabai Rawit Gunancing asal Aceh Tengah, padi lokal Simodede asal Simeulue.
“Dan komoditi Salak Sabang, Insha Allah awal tahun 2023 ini sudah keluar surat keputusan, ini sedang dalam prosesnya,” tutup Habiburrahman.