https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

Ternyata Donald Trump Marah Disebut Tak Becus, ‘Berapi-api’ Balas Begini ke Obama
Presiden Amerika Serikat, DOnald Trump. | Foto NET/Gadgets Now
Presiden Amerika Serikat Donald Trump bereaksi atas pernyataan Barack Obama yang menyebut dirinya sebagai presiden yang tidak becus

ACEHSATU.COM | BANDA ACEH – Presiden Amerika Serikat Donald Trump bereaksi atas pernyataan Barack Obama yang menyebut dirinya sebagai presiden yang tidak becus karena belum melaksanakan tugasnya dengan baik.

Trump pun meluapkan kemarahannya dengan berapi-api. Dia menyebut Obama sebagai pemimpin yang buruk.

Melansir detikcom, Donald Trump menanggapi dengan marah pada pendahulunya, mantan presiden Barack Obama yang menyebut dirinya sebagai presiden yang tidak serius yang telah menempatkan demokrasi AS dalam bahaya.

Menanggapi komentar Obama itu, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa Obama adalah pemimpin yang “tidak efektif” dan “buruk”.

“Saya melihat kengerian yang dia tinggalkan pada kita, kebodohan transaksi yang dia lakukan,” cetus Trump.

“Lihatlah betapa buruknya dia, betapa tidak efektifnya dia sebagai presiden, dia sangat tidak efektif, sangat buruk,” imbuh Trump.

“Presiden Obama tidak melakukan pekerjaan dengan baik. Alasan saya di sini adalah karena Presiden Obama dan Joe Biden,” imbuhnya seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (20/8/2020).

Pidato Obama

Dalam sebuah pidato di konvensi Partai Demokrat, Obama mengatakan bahwa Trump memperlakukan jabatan kepresidenan AS seperti “reality show”. Mantan presiden AS itu mengatakan bahwa penggantinya dari Partai Republik itu “belum melakukan pekerjaannya dengan baik karena memang tidak becus”.

Sebelumnya pada Senin (17/8/2020) malam di konvensi Demokrat, istri Obama, Michelle Obama juga menyampaikan serangan yang berapi-api terhadap penerus suaminya.

Michelle menyebut Trump tidak kompeten dan “jelas kewalahan”.

Pernyataan Michelle itu sempat mengejutkan banyak orang Amerika karena tradisi seorang ibu negara di AS, baik mantan maupun yang sedang menjabat, cenderung menjauh dari pentas politik. (*)