https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

Jusuf Kalla
Jusuf Kalla. Dok. ANTARA
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku sengaja memilih Helsinki sebagai tempat mendamaikan kedua belah pihak.

ACEHSATU.COM – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku sengaja memilih Helsinki sebagai tempat mendamaikan kedua belah pihak.

Hal itu disampaikan Jusuf Kalla dalam sambutanya menceritakan proses awal mendamaikan GAM dan Pemerintah Indonesia.

Proses itu disebut sudah dilakukan sejak setahun lebih sebelum perdamaian diteken di Helsinki pada 15 Agustus 2005.

Peringatan 18 Tahun Damai Aceh digelar di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Selasa (15/8/2023). Seremonial peringatan itu ditandai dengan pemberian sertifikat tanah ke eks GAM serta santunan anak yatim.

BACA JUGA: Peringatan ke-17 Tahun Perdamaian Aceh, Ini Pesan Mahfud MD

Kegiatan itu dihadiri sejumlah tokoh yang terlibat dalam proses perdamaian di antaranya Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar, Jusuf Kalla dan lainnya. Selain itu, sejumlah mantan kombatan GAM juga ikut bergabung.

Menurut Jusuf Kalla, proses perdamaian digagas setelah gagalnya perundingan di Jenewa dan Tokyo yang berakhir ditangkapnya tim perunding dari pihak GAM.

Awalnya, kata JK, tidak mudah berbicara dengan petinggi GAM semisal Malik.

JK mengaku pernah mencoba mendekati beberapa tokoh GAM untuk berbicara namun gagal.

Dia kemudian membentuk tim yang menjalankan misi rahasia. Tim itu disebut hanya diketahui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Panglima TNI.

BACA: Delegasi CMI Kunjungi Aceh Dalam Upaya Melihat Langsung 17 Tahun Perdamaian Aceh

“Kita menyusun tim perundingan, kenapa ketuanya orang Bugis? Karena orang Aceh dan Bugis punya sejarah panjang hubungan persahabatan yang banyak,” kata JK.

Tim perundingan itu terdiri dari orang Bugis, Aceh dan lainnya. Menurutnya, tidak ada orang Jawa yang menjadi tim perunding untuk menghindari terjadinya bentrok di ruang perundingan.

“Perdamaian itu dipercepat oleh tsunami, kenapa? sebenarnya setahun sebelumnya kita lakukan dengan operasi rahasia tidak ada yang tahu. Misi rahasia untuk perdamaian Aceh,” jelas JK.

Jusuf Kalla
Kesepakatan Helsinki. Dok. Wikipedia

BACA: Wali Nanggroe Temui Kalla Grup Bahas Kondisi Perdamaian dan Peluang Investasi di Aceh

Helsinki jadi Sejarah Baru

Pascatsunami JK memberikan waktu ke tim perundingan selama enam bulan agar dapat diteken perdamaian.

Setelah melewati berbagai proses perundingan kedua belah pihak akhirnya sepakat berdamai.

“Kenapa di Helsinki karena dekat dengan Swedia, saya tidak mau berunding di Indonesia dan Swedia, harus berunding di luar dua negara itu,” beber Wapres dua periode itu.

“Awalnya tidak boleh ada yang tau perundingan supaya tidak menimbulkan pro kontra. DPR pun tidak tau, yang tau presiden dan panglima,” sebut JK. (*)