ACEHSATU.COM | JAKARTA – Organisasi relawan Jokowi, DPP Wira Lentera Jiwa-We Love Jokowi (WLJ) mengusulkan nama Irwansyah atau Muksalmina sebagai Wakil Gubernur Aceh yang akan mendampingi Ir Nova Iriansyah MT sebagai Gubernur Aceh sisa masa jabatan 2017-2022.
“Setelah kita kaji dan berdiskusi berbagai pihak maka sosok tersebut ada pada tokoh Aceh yang namanya sudah menasional yakni Bapak Irwansyah alias Muksalmina, beliau tidak asing lagi di lingkaran Pendukung Bapak Jokowi-Ma’Aruf Amin sosok tersebut merupakan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Aceh Jokowi-Ma’ruf Amin,” kata DPP Wira Lentera Jiwa-We Love Jokowi (WLJ), Yanes Yosua Frans dalam pernyataan yang dikirim ke Redaksi ACEHSATU.com, Sabtu (24/10/2020).
Menurutnya, sosok Muksalmina merupakan pejuang bagi terpilihnya Jokowi-Ma’ruf Amin di Aceh.
“Muksalmina merupakan sosok yang kami hormati dan kami segani dari Aceh, sosok beliau sangat bercita-cita untuk membangun Aceh bisa lebih maju ke depannya,” tambah relawan Jokowi ini.
Yanes Yosua Frans menambahkan, Muksalmina juga selalu mengusulkan dan mengawal Proyek Strategis Nasional (PSN) di Aceh, di antaranya Bendungan Keureuto Aceh Utara, Bendungan Rukoh dan Bendungan Tiro di Kabupaten Pidie.
Tidak hanya itu sosok Irwansyah atau Muksalmina sangat berharap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe berjalan sesuai rencana, dan sangat berambisi Tol Bakauheni-Aceh segera diselesaikan.
“Bahkan ia rela bolak-balik Jakarta-Aceh demi mengawal program Aceh di Pusat, di sela Agenda kepentingan Aceh, Irwansyah selalu berdiskusi dengan kami dan menaruh harapan ke Pemerintah Pusat Aceh harus di perhatikan secara khusus,” katanya.
Menurutnya, tentu spirit itu menjadi optimis ketika sosok ini mampu mendampingi Gubernur Aceh untuk sama-sama membangun Aceh karena tugas Wakil Gubernur bukan hanya mengunting-gunting pita di acara peresmian.
“Kami dari WLJ berharap Wakil Gubernur Aceh adalah pemikir yang mau kerja keras untuk kepentingan Aceh,” katanya.
Sosok Irwansyah atau akrab disapa Muksalmina masa Konflik Aceh ini merupakan tokoh penting Perdamaian Aceh. Ia juga tercatat sebagai Anggota Forum Komunikasi dan Koordinasi Damai Aceh (FKK-DA).
“Kami yakin beliau tidak diragukan terhadap keberlangsungan damai Aceh, karena bagi kami sosok pemimpin apalagi seorang Wakil Gubernur di Aceh harus tahu masa transisi konflik Aceh dan peka terhadap MoU Helsinki, mengetahui transisi tersebut hingga perdamaian tidak terganggu karna isu-isu politik perdamaian yang putus komunikasi dengan eksekutif, Intinya Irwansyah bagian dari pelaku sejarah Aceh,” katanya.
Dikatakan, Provinsi Aceh sangat strategis dan menjadi role model dan modal bagi kemerdekaan Indonesia, sehingga dibutuhkan sosok Wakil Gubernur Aceh yang punya kemampuan dan jaringan terhadap Pemerintah Pusat. (*)
