https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-ca78e0025ec30038b1f804938a108109-ff-IMG-20240402-WA0003.jpg

Berita Lainnya

https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-c926ea740f30a093883f895c1586ddc8-ff-IMG-20240402-WA0004.jpg

Hukum

Politik

Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar
TKP bom bunuh diri Makassar (ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE)

ACEHSATU.COM | MAKASSAR – Bom bunuh diri terjadi di depan gereja katedral Makassar saat para jemaat selesai melaksanakan ibadah misa. Diduga pelaku bom bunuh diri tewas bersama motor yang terbakar, sementara sejumlah warga lainnya mengalami luka dan dilarikan rumah sakit.

Pastor Gereja Katedral Romo Wilhelmus Tulak mengungkapkan ada jemaat gereja yang mengalami luka saat bom bunuh diri Makassar meledak pada Minggu (28/3/2021) pagi tadi.

“Jemaat yang pulang luka-luka. Kena pecahan kaca. Ada yang ikut terbakar karena menahan pelaku bom bunuh diri,” ujar Romo Wilhelmus lewat sambungan telepon, Minggu (28/3).

Romo menyebut sejumlah jemaat terkena pecahan kaca. “Tapi puji tuhan (gereja) masih aman. Kondisi gereja aman,” kata Romo Wilhelmus.

Berikut ini kronologi bom bunuh diri Makassar di depan Gereja Katedral Makassar:

Pukul 10.28 Wita Bom Bunuh Diri Makassar Meledak

Dari rekaman video yang didapat, tampak detik-detik sebelum ledakan terjadi pukul 10.28 Wita, Minggu (28/3). Terlihat 2 mobil terparkir di depan gereja yang beralamat di Jalan Kajaolalido itu.

Di trotoar terlihat sekitar 4 orang yang berjalan. Setelah itu, tampak 1 unit mobil warna putih melintas dan sedetik kemudian ledakan terjadi yang belum diketahui sumbernya dari mana. Kemudian asap putih membubung tinggi.

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyampaikan pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar terdiri dari 2 orang. Para pelaku tersebut, kata Argo, sempat dicegah oleh sekuriti untuk memasuki Gereja.

Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar
TKP bom bunuh diri Makassar (ANTARA FOTO/ABRIAWAN ABHE)

Argo menjelaskan 2 pelaku tersebut berboncengan menggunakan sepeda motor. Mulanya, keduanya akan memasuki pelataran Gereja Katedral Makassar yang saat itu setelah menggelar misa Minggu Palma.

"Jadi pada awalnya memang pelaku yang diduga menggunakan roda dua ini dia akan memasuki pelataran maupun gerbang Gereja Katedral yang kebetulan jam tersebut sudah selesai kegiatan misa," kata Argo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (28/3/2021).

"Kemudian mungkin karena melihat banyak yang keluar daripada gereja, memang saat ini tidak full sesuai dengan protokol kesehatan kan separuh dari jemaah yang hadir di gereja itu," sambungnya.

Saat akan memasuki gereja, keduanya dicegah oleh sekuriti Gereja Katedral Makassar. Tak lama kemudian, ledakan pun terjadi.

"Tentunya dari 2 orang itu tadi yang mau masuk dicegah oleh sekuriti daripada gereja tersebut dan kemudian terjadilah ledakan itu," kata Argo.

Pukul 10.35 Wita Polisi Sterilisasi Lokasi

Polisi yang menerima laporan bom bunuh diri meledak di Gereja Katedral Makassar langsung mendatangi TKP dan melakukan olah TKP. Garis polisi dipasang di lokasi kejadian dan warga diminta untuk tidak mendekat.

Pukul 11.00 Wita Kapolda Sulsel Tiba

Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Merdisyam tiba di lokasi kejadian pada sekitar pukul 11.00 Wita. Merdisyam yang memantau dan menerima laporan di lokasi mengungkapkan, ada 10 orang yang menjadi korban.

Dari 10 korban, 1 di antaranya korban tewas. Korban tewas tersebut adalah pelaku bom bunuh diri.

"Sementara data awal yang kita sampaikan 1 korban yang dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri tersebut," kata Merdisyam di lokasi, Makassar, Minggu (28/3).

Sementara itu, 9 korban lainnya saat ini tengah dalam perawatan di rumah sakit. Merdisyam merinci, 9 orang itu terdiri dari 5 petugas gereja dan 4 jemaat gereja.

"Kemudian ada 9 masyarakat, 5 petugas gereja, dan 4 jemaat yang saat ini sedang dalam perawatan," ujarnya.

Pukul 11.20 Wita Wali Kota Makassar Tiba

Mendapat kabar ada bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Wali Kota Makassar Ramdhan 'Danny' Pomanto langsung bergerak menuju lokasi kejadian dan tiba sekitar pukul 11.20 Wita. Danny awalnya menerima laporan ledakan dari komunitas ojek online (ojol).

Danny meminta warga khususnya netizen untuk berhenti menyebar foto ataupun video korban bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar. Danny berpesan agar warga Makassar bersatu atas kejadian ini.

"Kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat netizen di Makassar agar jangan mem-posting, gambar-gambar, video-video yang justru memperlemah kita," kata Danny dalam keterangannya kepada detikcom, Minggu (28/3).

Danny meminta warga Makassar tetap tenang dan berada di rumah dengan adanya kejadian bom di Gereja Katedral. Dia memastikan polisi tengah bekerja secara maksimal untuk mengusut bom bunuh diri yang terjadi pagi tadi.

"Sekali lagi jangan mem-posting video maupun gambar-gambar yang justru melemahkan kita. Mari sama-sama kejadian ini justru membuat kita bersatu, membuat kita kuat dan maju, jangan menyerah dengan kejadian ini," ujarnya.

Pukul 12.00 WIB Mabes Polri Beri Penjelasan Soal Bom Bunuh Diri Makassar

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyampaikan pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar terdiri dari 2 orang. Para pelaku tersebut, kata Argo, sempat dicegah oleh sekuriti untuk memasuki Gereja.

Argo menjelaskan 2 pelaku tersebut berboncengan menggunakan sepeda motor. Mulanya, keduanya akan memasuki pelataran Gereja Katedral Makassar yang saat itu setelah menggelar misa Minggu Palma.

"Jadi pada awalnya memang pelaku yang diduga menggunakan roda dua ini dia akan memasuki pelataran maupun gerbang Gereja Katedral yang kebetulan jam tersebut sudah selesai kegiatan misa," kata Argo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (28/3/2021).

"Kemudian mungkin karena melihat banyak yang keluar daripada gereja, memang saat ini tidak full sesuai dengan protokol kesehatan kan separuh dari jemaah yang hadir di gereja itu," sambungnya.

Akibat ledakan itu, 14 orang mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. "Ada korban yang dari pihak sekuriti gereja dan kemudian dari pihak jemaat," kata Argo.

Argo mengatakan total ada 14 orang yang mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit. Sebanyak 3 orang dirawat di RS Stella Marris Makassar. Para korban mengalami luka di bagian leher, dada, muka, tangan, dan kaki.

"Ada juga yang sekuriti ini yang luka di bagian perut dan kepala, ini luka. Dan yang ketiga di Stella Marris tadi ada luka-luka lecet tangan dan kaki, 3 orang di Stella Marris," ujarnya.

Kemudian ada pula 7 korban yang dilarikan ke RS Akademis Makassar. Para korban itu terluka akibat terkena serpihan, korban mengalami luka di bagian betis dan ada pula yang mengalami luka di paha.

"Kemudian ada juga 4 orang di RS Pelamonia ini juga akibat serpihan, ini juga mengenai pada paha, betis, juga ada mata kaki yang kena serpihan-serpihan kemudian ada juga bagian muka. Jadi ada 14 ya korban, artinya yang sekarang masih dalam perawatan saat ini ditangani oleh dokter," ujar Argo. (*)