Berita Lainnya

Hukum

Politik

Tanah Jambo Aye
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Jamaluddin didampingi Razali Selaku Sekretaris Dinas, Saat sidak Ke SMP Negeri I Tanah Jambo Aye (Foto Syahrul Usman

ACEHSATU.COM | ACEH UTARA – Beredar sebuah video siswa SMP Negeri 1 Tanah Jambo Aye joget usai acara Maulid membuat heboh warganet dan menuai beragam reaksi dari masyarakat di Aceh Utara.

Diketahui aksi joget tersebut dilakukan oleh siswa SMP usai perhelatan acara maulid pada Rabu (19/01/2022) kemarin yang kemudian diunggah ke media sosial.

Razali Abu selaku Anggota DPRK Aceh Utara mengungkapkan bahwasanya hal tersebut terjadi karena faktor kelalaian dewan guru dan juga kepala sekolah.

Menurutnya, penilaian prilaku tersebut sebuah tindakan amoral yang lepas dari kendali para Dewan Guru dan Kepala sekolah dimana dalam video tersebut siswa yang diduga berjoget di atas panggung dengan latar belakang spanduk perayaan maulid ini sangat mencoreng nilai syariat islam di Aceh.

Maka untuk itu, ia meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara untuk segera mengevaluasi kepemimpinan kepala sekolah di sekolah tersebut.

 “Ini sangat sangat menyakitkan hati kita dan membuat geram seluruh masyarakat Aceh Utara, dan bila Sekolah Negeri di Aceh Utara tidak mampu mengontrol perilaku siswa tersebut saya juga akan mendorong pemerintah untuk membuat Qanun Khusus agar seluruh sekolah diterapkan Pola Boarding dan dididik menggunakan metode terpadu,” ucap politisi Partai Aceh ini.

Permintaan Maaf

Sementara itu dengan beredarnya video tersebut Kepala SMP Negeri I Tanah Jambo Aye  Anwar,  meminta maaf kepada para netizen dan seluruh masyarakat Aceh Umumnya dan warga Aceh Utara khususnya  atas beredarnya video para siswa sekolah tersebut.

Hal itu disampaikan di hadapan para awak media yang turut dihadiri oleh Muspika Kecamatan Tanah Jambo Aye pada Kamis (20/01/2022).

"Saya atas nama kepala sekolah dan dewan guru memohon maaf sebesar besarnya kepada semua pihak, tentunya kepada masyarakat Aceh umumnya dan warga Aceh Utara khususnya masyarakat Tanah Jambo Aye atas kejadian beberapa orang siswa berjoget usai acara perayaan maulid,” kata Anwar.

Tanah Jambo Aye
Siswa berjoget saat perayaan maulid di SMP 1 Tanah Jambo Aye. Foto Tangkapan layar.

Menurutnya, hal Ini sungguh di luar kehendak semua pihak. Kejadian itu terjadi sekira pukul 16.30 WIB saat guru sedang sibuk membersihkan tempat, membersihkan ruangan belajar yang dijadikan tempat tamu makan khanduri," ucap Anwar.

Anwar juga berjanji ke depan akan melakukan pembinaan dan pengawasan yang ketat kepada para siswa tersebut.

"Sekali lagi saya mohon maaf, karena vidio anak anak berjoget sempat di upload dan viral di medsos dan WA grup. padahal acara sudah selesai, dan kami sedang bersih bersihkan sekolah. Eh tiba tiba anak anak berjoget di panggung dengan menggunakan musik smartphone milik mereka. Untung saja hal itu cepat di lihat oleh salah satu dewan guru dan langsung membubarkan kegiatan. Oleh karena itu kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat, karena hal tersebut tidak disengaja dan dilakukan oleh anak-anak secara spontanitas," papar Kepala SMPN 1 Tanah Jambo Aye.

Tanggapan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Jamaluddin saat melakukan sidak ke SMP Negeri I Tanah Jambo Aye menyampaikan bahwa pihaknya begitu mengetahui tentang kejadian tersebut langsung melakukan sidak untuk mengetahui kebenaran nya.

Dirinya juga telah menanyakan langsung kepada kepala sekolah kenapa ini bisa terjadi, karena pada saat maulid kemarin kami juga hadir tapi tidak ada kejadian seperti ini.

"Setelah kami telusuri dan menanyakan ternyata kejadian itu terjadi sekitar jam 16.30 Wib ,pada saat itu Dewan Guru memerintahkan kepada para siswa untuk membongkar panggung dan mencopot spanduk peringatan maulid , namun diluar dugaan secara spontanitas para siswa berjoget dan hal lainnya yang tidak kita inginkan," kata Jamaluddin yang ikut didampingi Razali selaku Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara.

Masalah ini sudah selesai dimana pihak sekolah juga telah melakukan permintaan maaf kepada masyarakat.

Dirinya juga berharap kepada seluruh dewan Guru dan Kepala sekolah dengan kejadian ini menjadi contoh dan pelajaran buat kita semuanya terutama kepada dewan guru dan juga kepala sekolah untuk selalu mengontrol perilaku siswa agar tidak terulang lagi kejadian seperti ini.

"Apabila ada kegiatan serupa nantinya dilaksanakan di sekolah-sekolah agar melaporkan ke Dinas , dan juga para kepala sekolah harus mengontrol betul - betul kegiatan yang dilaksanakan dan kepala sekolah harus bertanggung jawab atas kejadian di lapangan," tegas Jamaluddin. (*)