https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

fakultas ekonomi bisnis syiah kuala
Tahun ini, Fakultas Ekonomi Bisnis Syiah Kuala University dan IIUM Alumni Aceh Chapter juga ikut serta membantu terlaksananya seminar keuangan Islam internasional; Islamic Economics, Finance and Technology Australia (IEFTAR) tahun 2022. Dok. AKIC

ACEHSATU.COM — Setelah sukses mengadakan webinar keuangan Islam di tahun 2021, tahun ini Ashabul Kahfi Islamic Centre kembali bekerja sama dengan MES Australia dalam mengadakan acara serupa.

Tahun ini, Fakultas Ekonomi Bisnis Syiah Kuala University dan IIUM Alumni Aceh Chapter juga ikut serta membantu terlaksananya seminar keuangan Islam internasional; Islamic Economics, Finance and Technology Australia (IEFTAR) tahun 2022.

IEFTAR tahun ini mengangkat tema Tata Kelola Dana Ummat. IEFTAR 2022 mengundang empat pembicara handal yaitu Dr Ratna Mulyany dari Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Syiah Kuala (FEB USK) Banda Aceh Indonesia, Dr Muhammad Hafidz Lidinillah dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Australia, Andri Nursafitri dari Amanah Islamic Finance dan Lama Fadda dari Launchgood Australia.

IEFTAR 2022

Acara seminar internasional keuangan Islam IEFTAR 2022 dibuka oleh Sheikh Dr Chalidin Yacob sebagai pendiri Ashabul Kahfi Islamic Centre dan Ustadz Dr Cand Muhammad Saifurrokhman Mahfudz sebagai president MES Australia.

Sheikh Dr. Chalidin berterima kasih atas kehadiran para peserta dan menyambut kehadiran semua narasumber yang telah meluangkan waktu dan kesempatannya untuk hadir di IEFTAR2022.

fakultas ekonomi bisnis syiah kuala
Tahun ini, Fakultas Ekonomi Bisnis Syiah Kuala University dan IIUM Alumni Aceh Chapter juga ikut serta membantu terlaksananya seminar keuangan Islam internasional; Islamic Economics, Finance and Technology Australia (IEFTAR) tahun 2022. Dok. AKIC

Sedangkan Ustadz  Saifurrokhman dalam kata sambutannya menekankan bahwa setidaknya ada tiga hal yang diperlukan untuk mengoptimalisasi proses tata kelola dana umat khususnya di Australia seperti kebijakan pemerintah, praktik tata kelolanya sendiri dan etika dalam mengelola dana umat.

Kesemua elemen ini penting untuk membantu menghasilkan tata kelola dana umat yang sesuai dengan hukum shari, regulasi dan nurani.

Sesi Pertama

Sesi pertama IEFTAR 2022 menampilkan dua pembicara; Mr Andri Nursafitri dari Amanah Finance dan Mrs Lama Fadda dari Launchgood. Andri berbicara seputar peran Amanah Islamic Finance dalam mengelola dana Islamic Home Financing.

Dimana Amanah memiliki banyak model ijarah yang memakai product shariah yang bisa di pergunakan oleh masyarakat Muslim Indonesia di Australia seperti dalam bentuk musyarakah dan mudharabah.

Amanah sendiri juga memiliki fungsi control yang ketat dalam mengelola dana yang diterimanya dan mempergunakan lembaga audit professional untuk mengaudit setiap kegiatan bisnis shariahnya.

Sedangkan Mrs Lama mengelaborasi bagaimana Launchgood sebagai salah satu crowdfunding Islam internasional membantu komunitas-komunitas Islam secara global dalam  mengumpulkan dana demi menyukseskan berbagai program  ummat.

Mrs Lama menambahkan, bahwa Crowdfunding memanfaatkan kekuatan jaringan sosial dan internet untuk memberi sarana untuk mengumpulkan dana atau membantu orang yang sedang ditimpa kesulitan oleh karena itu penting adanya keterhubungan antara kampanye dan komunitas terhadap orang yang menjadi sasaran dana yang digalang.

Sesi Kedua

Di sesi kedua, Dr Ratna Mulyany sebagai peneliti Islamic Finance dari Fakultas Ekonomi Bisnis Syiah Kuala University  (FEB USK) mengulas mengenai pentingnya penerapan akuntabilitas  pada organisasi filantropi Islam.

Isu umum pada banyak filantropi islam adalah pada sisi akuntabilitas. Dimana masih banyak organisasi filantropi Islam yang belum mengedepankan transparency dan akuntabilitas dalam pelaporan keuangan sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap pada pendonor dan komunitas.

ashabul kahfi islamic centreashabul kahfi islamic centre
Tahun ini, Fakultas Ekonomi Bisnis Syiah Kuala University dan IIUM Alumni Aceh Chapter juga ikut serta membantu terlaksananya seminar keuangan Islam internasional; Islamic Economics, Finance and Technology Australia (IEFTAR) tahun 2022. Dok. AKIC

Dalam materinya, Dr Ratna memaparkan usulan framework akuntabilitas berdasarkan Maqasid As-syariah dimana tujuan dari pelaporan akuntabilitas ini adalah untuk menjaga nilai-nilai kehidupan manusia, menjaga diri individu manusia, melindungi masyarakat dan menjaga lingkungan fisik sekitaran.

Walaupun para pendonor, dalam praktiknya mengikhlaskan setiap donasi yang diberikan, adalah tanggung jawab dari setiap organisasi filantropi Islam untuk menjaga akuntabilitas organisasi terhadap pendonor dan komunitas.

Pembicara terakhir adalah Dr Cand Muhammad Hafidz Lidinillah. Beliau yang juga merupakan sekjen di MES Australia dan pegawai di kementrian agama Indonesia mengangkat topik mengenai Pengelolaan Dana Haji Indonesia.

Menurut Dr Hafidz, pengelolaan dana haji Indonesia saat ini menerapkan hubungan fidusia. Di mana calon haji menempatkan kepercayaan, dan ketergantungan khusus kepada pihak pengelola haji yang memiliki kewajiban fidusia untuk bertindak dalam proses memberangkatkan pihak calon haji.

Dengan kata lain adalah hubungan wakil dan muwakil. Dalam bentuk hubungan seperti diperlukan sebuah wakalah kontrak antara kedua belah pihak.

Di akhir pemaparannya, Dr Hafids merekomendasikan bahwa kontrak wakalah harus berisi klausul yang memungkinkan transparansi yang lebih besar bagi jemaah haji, dan klausul yang memberikan kebebasan memilih kepada jemaah haji tentang pilihan investasi portofolio yang berbeda.

Nota Kesepakatan (MoA)

Dr Teuku Aulia Geumpana sebagai program chair IEFTAR 2022  mengatakan pelaksanaan IEFTAR tahun ini sangatlah istimewa karena selain membahas isu-isu keuangan Islam seputar pengelolaan dana umat, IEFTAR 2022 juga menjadi tempat penandatangan nota kesepakatan kerjasama antara Ashabul Kahfi Islamic Centre (AKIC) dengan dua institusi pendidikan bergengsi di Indonesia.

Ashabul Kahfi Islamic Centre
Foto Dok. Ashabul Kahfi Islamic Centre

Kedua institusi tersebut adalah Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Syiah Kuala (FEB USK) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Arraniry (FEBI UIN Arraniry).

Kedua dokumen MoA yang telah ditandangani, diserahkan oleh Dr Ratna Mulyany yang juga menjadi ketua prodi Diploma III akuntansi FEB USK yang sekaligus menjadi salah satu pembicara utama di IEFTAR 2022.

Melalui penandatanganan nota kesepakatan ini, Dr Geumpana berharap FEB USK dan FEBI UIN Arraniry bisa seterusnya ikut membantu AKIC dan MES Australia dalam membangun kesadaran keuangan Islam bagi masyarakat Muslim di Australia khususnya di Sydney. (*)

Penulis Dr Teuku Aulia Geumpana Program Chair IEFTAR 2022.