Selamatkan Aceh, Dorong Sektor Pertanian untuk Ketahanan Pangan

Oleh: Dr. Zainuddin, SE, M.Si.* ACEHSATU.COM – Risiko wabah Covid-19 akan berlangsung lama sepertinya, maka pemangku kepentingan baik otonom tingkat dua, tingkat satu hingga pusat harus memunculkan strategi-strategi penyelamatan bagi rakyat dan menjamin keutuhan bangsa dan Negara. Karena bila berlangsung lama, maka akan terjadi pelambatan aktivitas ekonomin terutama didaerah perkotaan dan sebenarnya daerah pedesaan (pertanian) … Read more

Oleh: Dr. Zainuddin, SE, M.Si.*

ACEHSATU.COM – Risiko wabah Covid-19 akan berlangsung lama sepertinya, maka pemangku kepentingan baik otonom tingkat dua, tingkat satu hingga pusat harus memunculkan strategi-strategi penyelamatan bagi rakyat dan menjamin keutuhan bangsa dan Negara.

Karena bila berlangsung lama, maka akan terjadi pelambatan aktivitas ekonomin terutama didaerah perkotaan dan sebenarnya daerah pedesaan (pertanian) mungkin sedikit lebih baik karena aktivitas dalam usaha pertanian tidak terjadi kerumunan orang seperti hal dikantor-kantor.

Walaupun sesungguhnya berdampak juga dalam hal pemasaran barangkali. Jadi untuk bisa bertahan seharusnya sektor pertanian harus didorong agar bisa dapat bertahan paling tidak terjadi ketersediaan pangan.

Kemudian, bila covid-19 berlangsung lama akan terjadi juga keadaan yang sangat dahsyat dalam hal ketersedian pangan dan sangat mengkuatirkan serta juga sangat berimbas pada dunia pendidikan tinggi karena terhambat pada pembayaran SPP oleh mahasiswa yang disebabkan pendapatan orang tuanya yang kena imbas dari wabah.

Oleh sebab itu, saran saya untuk pemangku kepentingan harus berani mengambil sikap terhadap strategi bagaimana hendaknya ini semua bisa terselamatkan.

Ada beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan, yaitu diantaranya dilakukan strategi memperketat konsumsi (beban gaji pejabat dan para karyawan Negara) untuk meringankan beban APBN dan dana ini dialihkan untuk membayar SPP mahasiswa (semacam beasiswa). Kenapa harus diringankan APBN? Karena kita tahu bahwa anggaran Negara yang merupakan persediaan yang dialirkan dari berbagai aliran dana.

Dimana, aliran dana yang masuk ke persediaan dana terjadi sangat kekurangan, seperti salah satu aliran dari pajak badan usaha yang hampir dapat dipastikan akan terjadi penurunan drastis.

Pada akhirnya dapat diprediksi transfer pusat kepada daerah akan terimbas juga.

Selanjutnya, khusus bagi pemerintah Aceh harus bisa menjamin keberlangsungan perkuliahan mahasiswa khusus anak-anak Aceh agar dapat diberikan beasiswa oleh pemerintah Aceh (membayar SPP), karena orang tuanya sudah kena dampak Covid-19 yang berakibat pada hilangnya pendapatan, dan mungkin ini juga bentuk penanggulangan dari wabah itu sendiri.

Mengenai bagaimana cara agar aktivitas ekonomi tetap berjalan di sektor pertanian, maka program-program yang dulunya di sektor industri nonpertanian dialihkan untuk sektor pertanian, karena dengan asumsi sepertinya sektor pekerja pertanian itu sesuai dengan protokol kesehatan tidak terjadinya kerumunan.

Mengenai kebutuhan pokok masyarakat khususnya di Provinsi Aceh hendaknya harus melakukan tindakan penjatahan secara menyeluruh bagi seluruh rakyat, karena Covid-19 ini tidak lagi bisa dibedakan yang mana miskin dan yang mana kaya karena semua terimbas. Dan juga pemerintah Aceh harus siap-siap terhadap kemungkin terburuk dari minimnya transfer dari pusat ditahun anggaran yang akan datang.

Demikian, sekapur sirih ikut sumbang pikiran dan akhirnya kita harus menjalani hari raya idul fitri kali ini dalam keadaan kegundahan, dan kita juga harus yakin bahwa badai ini pasti berlalu.(*)

Penulis: Pengamat Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Serambi Mekah (USM) Aceh

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.