https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-ca78e0025ec30038b1f804938a108109-ff-IMG-20240402-WA0003.jpg

Berita Lainnya

https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-c926ea740f30a093883f895c1586ddc8-ff-IMG-20240402-WA0004.jpg

Hukum

Politik

ACEHSATU.COM – Korban tewas pengikut sekte sesat yang mengajarkan puasa sampai mati di Kenya bertambah jadi 89 orang. Polisi menemukan jasad korban dalam kuburan massal, menurut keterangan pemerintah Kenya.

Menteri Dalam Negeri Kenya, Kithure Kindiki menyampaikan, tiga orang ditemukan masih hidup dan dievakuasi pada Selasa.

Rumah di tengah hutan tempat pengikut sekte sesat dikubur. ©AFP

Totalnya, sebanyak 34 orang telah diselamatkan sejak kuburan massal di tengah hutan seluas 800 hektar tersebut ditemukan Jumat lalu, dikutip dari CNN, Rabu (26/4/2023).

Para korban adalah anggota Good News International Church, yang diminta berpuasa sampai mati. Menurut ajaran kelompok tersebut, mereka yang berpuasa sampai mati akan masuk surga.

Pemimpin sekte, Paul Mackanzie Nthege ditangkap tak lama setelah penemuan kuburan massal. Nthege terlihat meneriakkan “Terpujilah Yesus” saat dia dikawal polisi setelah ditangkap.

Muncul kekhawatiran jumlah korban bisa bertambah karena Palang Merah Kenya mengatakan stafnya menerima laporan lebih dari 200 orang hilang di daerah pesisir Malindi.

“Jumlah anggota keluarga yang telah datang melaporkan orang hilang bertambah dari 210 pada pagi hari menjadi 259 sekarang (Selasa sore). Dari 259 orang ini, 130 di antaranya adalah anak-anak,” jelas Manajer Regional Palang Merah, Hassan Musa kepada CNN pada Selasa.

Musa mengatakan, para korban selamat yang ditemukan sangat lemah dan trauma.

Presiden Kenya, William Ruto menyebut Nthege seorang “penjahat mengerikan”, yang tindakannya “sama dengan teroris”. (*)