ACEHSATU.COM | Lhoksukon – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara menyebutkan ada 13.708 Jiwa lebih warga Aceh Utara yang mengungsi akibat banjir.
BPBD Aceh Utara melalui Kepala Kidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Mulyadi menyampaikan akibat banjir melanda Aceh Utara ada 4,443 KK yang mengungsi.
“Data sementara ada 13.708 jiwa atau 4.443 Kepala Keluarga yang mengungsi akibat banjir yang melanda enam kecamatan di Aceh Utara dan kemungkinan bertambah karena banjir semakin meluas” sebut Mulyadi.
Adapun enam Kecamatan yang dilanda banjir meliputi kecamatan yaitu Kecamatan Pirak Timu, Cot Girek, Lhoksukon, Matang Kuli, Tanah Luas , dan Samudera.
Berdasarkan informasi yang di peroleh media Acehsatu.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara sedikit nya telah menggenangi 65 desa dan sebanyak 19213 jiwa dan untuk kecamatan Cot Girek baru terdata untuk desa Trieng terdampak 112 KK terdampak banjir dalam enam Kecamatan .
Untuk kecamatan Lhoksukon terdapat 9 desa yang tergenang diantaranya Gampong : Meucat, Buloh LT, Mns Rayeuk,Mns Kumbang, Rawa, Mns Manyang, Mns Jok, Meureubo dan Meuria.
Kecamatan Cot Girek , Desa Alue Drien, Desa U Baro dan Desa Trieng, untuk kecamatan Tanah Luas, Gampong Serbajaman Baroh, Gampong Blang, Gampong Tanjong Mesjid dan Gampong Rayeuk Kuta.
Kecamatan Samudera terdiri dari desa Mancang, Tanjong Awe, Tanjong hagu ,Madan, Kr. Baro, Asan dan Tjg Baroh.
Untuk kecamatan Matang Kuli, diantaranya desa Pante Pirak , Siren , Leubok Pirak, Meunye Pirak, Tanjong Haji Muda, Beuringen Pirak, Ceubrek Pirak , Lawang Pirak , Alue Tho, Hagu,Punti, Tumpok Barat, Alue Euntok, , Tanjong Tgk Kari, Parang Sikureung , Meuria, Tanjong Tgk Ali, Mee, Teupin Keubeu , Blang ,Baro , dan Teungoh Seuleumak.
Dan untuk Kecamatan Pirak Timu, terdapat Bili Baro, Keutapang, Reungkam, Trieng Krueng Kreh, Asan Krueng Kreh, Beuracan Rata, Geulumpang, Bungong, Rayeuk Pange, Matang Keh, Krueng Pirak, Leupe, Ceumeucet ,Teupin U, Alue Bungkoh, Meunye VII, Tanjong Seureukuy, Ara Ton-Ton Moncrang, Pucok Alu, Ulee Blang, Paya Lueng Jalo, Serdang dan Alue Rimee.
Mulyadi menyampaikan Banjir yang terjadi disebabkan hujan deras dalam sepekan ini di Aceh utara dan Bener Meriah.
Yang mengakibatkan meluapnya aliran sungai Krueng Keuruto dan Krueng Pirak Pada hari Selasa tanggal 4 Oktober 2022 Sekitar pukul 7:30 wib, air mulai melewati badan jalan dan memasuki permukiman warga Di Matangkuli dan Pirak Timu denga Ketinggian air berkisar 10 s/150 cm.
“Pada tanggal 5 Oktober 2022 banjir meluas ke Kecamatan Cot. Girek, Tanah Luas, dan Samudera” , terang Mulyadi.
Sementara itu tambah Mulyadi akibat curah hujan yang tinggi mengakibatkan Badan jalan di gampong Binje Kecamatan Nisam longsor
Dirinya mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai Krueng Keureto dan Krueng Pirak waspada karena intensitas hujan di wilayah pegunungan di Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah masih tinggi.
Saat ini, kata Mulyadi, petugas gabungan dari BPBD, TNI Polri, SAR, Rescue dan TRC, terus memantau kondisi banjir di lapangan. Tim gabungan juga mengevakuasi masyarakat terdampak banjir.
“Curah hujan dalam beberapa hari ini meningkat, masyarakat diharapkan tetap waspada dan tidak panik.
Tim terus memantau wilayah rawan banjir serta mempersiapkan penanganan tanggap darurat banjir,” kata Mulyadi.