https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

Arteria Dahlan. Foto: Rahel Narda/detikcom

ACEHSATU.COM – Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan merespons pernyataan Wasekjen Gerindra Ahmad Dhani yang mengatakan PKI melebur ke PDIP. Arteria membenarkan hal itu, namun menurutnya, PDIP adalah partai yang terbuka.

"Jadi kalau ditanya apakah PDI Perjuangan ada PKI-nya ya jelas. Karena kami partai terbuka ya. Dan tapi yang perlu kita ingatkan. Bukan hanya di PDI perjuangan yang ada PKI nya. Nanti teman-teman cari sendiri di partai mananya," kata Arteria di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, seperti dilansir detik.com, Senin (5/10/2020).

Arteria juga mengatakan tidak hanya PKI yang ada di PDIP. Namun, anak dari keluarga PRRI, DI/TII, serta anak aparat penegak hukum juga tergabung dalam PDIP.

"Tapi di PDI Perjuangan bukan hanya anak PKI. Anak PRRI, anak DI-TII, dan utamanya lagi banyak anak TNI, banyak anak Polisi, banyak anak birokrat. Kenapa nggak dibilang partai TNI, partai polisi, partai birokrat. Gitu ya," ujar Arteria.

Menurut Arteria, PDI Perjuangan menampung orang-orang yang terpinggirkan. Ia pun mencontohkan dirinya sebagai keturunan dari PRRI.

"Banyak PDI Perjuangan merekrut PKI. PDI Perjuangan merekrut orang yang terpinggirkan. Orang yang termarjinalkan. Contohnya saya. Kami dari keluarga PRRI. Diambil. Ya kenapa nggak dibilang PDI Perjuangan PRRI Permesta gitu?" kata Arteria.

Arteria kemudian menegaskan saat anak dari PKI, PRRI, dan DI/TII masuk ke PDI Perjuangan, mereka tidak lagi memegang ideologi asalnya. Namun, ia mengatakan mereka patuh mengikuti ideologi PDIP serta hukum negara di Republik Indonesia.

"Kenapa bisa begitu? Karena konstitusional. Ada TAP MPR 1 2003. TAP MPR Nomor 1 Tahun 2003. Nah tapi semua, yang even saya PRRI, ada yang DI/TII, ada yang PKI. Begitu masuk PDI Perjuangan, ikut aturan main PDI Perjuangan. Apa? Ikut pada hukum negara," ucap Arteria.

"Ideologinya bukan ideologi PRRI lagi tapi ideologinya adalah ideologi sesuai anggaran dasar anggaran rumah tangga plus hukum negara," sambunnya.

Diketahui, Wasekjen Partai Gerindra Ahmad Dhani punya pesan untuk TNI yang tengah memperingati hari jadi ke-75. Ahmad Dhani meminta TNI fokus kepada bahaya laten komunis.

"Bahaya laten itu komunis (PKI) karena ada dalam TAP MPRS No 25 tahun 1966. HTI-FPI-DI TII tidak ada di dalam Tap MPR. Jadi fokus saja pada perintah TAP MPRS No 25 tahun 1966," kata Ahmad Dhani dalam keterangannya, Senin (5/10).

Ahmad Dhani lalu bicara soal NEO PKI. Ahmad Dhani bicara soal sejarah PKI yang menurutnya melebur ke partai.

"Sebaliknya, mengapa masyarakat takut ada NEO PKI? Karena PKI dulu melebur ke PDIP dan rakyat tahu PDIP memimpin koalisi Jokowi-Ma'ruf. Apalagi rakyat juga sudah tahu soal Pancasila mau diganti Trisila bahkan Ekasila," sebut Ahmad Dhani. (*)