ACEHSATU.COM – Isu pergantian Penjabat Gubernur Aceh, Mayor Jenderal (Purn) Achmad Marzuki dengan Bustami Hamzah akibat dari Prabowo-Gibran kalah di Aceh ditanggapi Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Aceh.
Ketua Repnas Aceh, Mahfudz Y Loetan, dalam pernyataan tertulis kepada media, Kamis (15/3/2024) mengatakan, pergantian Penjabat (Pj) Gubernur Aceh dari Achmad Marzuki ke Bustami Hamzah tidak terkait Prabowo kalah pada Pemilu 2024 di Aceh.
Mahfudz menambahkan, pergantian Pj Gubernur Aceh bukan agenda selepas Pemilu juga bukan karena Prabowo-Gibran kalah di Aceh.
Menurutnya, permintaan agar Achmad Marzuki diganti, kata Mahfudz, telah lama digaungkan oleh DPR Aceh. Bahkan, jauh sebelum Pemilu 2024 yaitu pada Juni 2023 lalu.
“DPR Aceh sudah mengusulkan Pak Bustami Hamzah sebagai calon Pj Gubernur Aceh untuk menggantikan Pak Achmad Marzuki. Calon tunggal lagi yang disampaikan ke Mendagri,” kata Mahfudz.
Dikatakan, pergantian Pj Gubernur Aceh adalah bagian upaya penyegaran dan peningkatan kinerja dan ini perlu dimaknai terutama dari sudut kepentingan tata kelola organisasi.
“Bukan sekadar penempatan pejabat pada jenjang jabatan dan kepentingan tertentu,” katanya.
“Pak Bustami punya talenta yang bagus, beliau pejabat karier yang punya pengalaman banyak di birokrasi, kita meyakini beliau akan memberikan kemampuan terbaiknya membangun Aceh. Apalagi kita punya agenda besar di tahun ini yaitu menghelat Pilkada dan PON, jadi harus figur yang kuat untuk mengeksekusi kegiatan ini,” tulis Mahfudz.
Sebelumnya diberitakan, Mayor Jenderal (Purn) Achmad Marzuki dicopot dari jabatannya sebagai Penjabat Gubernur Aceh.
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh dilantik sebagai Penjabat Gubernur Aceh menggantikan Achmad Marzuki di Jakarta, Rabu (13/2/2024).
Pencopotan Achmad Marzuki secara tiba-tiba sempat membuat heboh.
Karena sebelumnya Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian baru saja memperpanjang masa perpanjangan tugas Marzuki hingga Juli 2024.
Namun setelah Pilpres 2024, Presiden langsung mencopot Achmad Marzuki.
Hasil pilpres di Aceh menunjukkan, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menang telak, yakni meraih 2.369.534 suara.
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang didukung pemerintah hanya mendapatkan 787.024 suara. ***