ACEHSATU.COM | JAKARTA – Sekitar 30 hektare lahan gambut di Desa Lueng Gayo, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, terbakar. Kebakaran tersebut diduga akibat pembukaan lahan baru.
“Tiga puluh hektare lahan yang terbakar berdasarkan data terbaru dari BPBD Aceh Jaya. Penyebabnya, salah satunya, aktivitas masyarakat berkebun. Masyarakat buka kebun dengan membakar,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Muhammad Syahril saat ditemui di kantornya, Selasa (10/3/2020).
Kebakaran lahan yang ditanami sawit di daerah tersebut terjadi sejak Senin (9/3) kemarin. Petugas gabungan TNI-Polri, BPBD, serta pihak terkait sulit menjinakkan api karena lokasi tidak dapat dijangkau armada pemadam.
Petugas gabungan berjibaku memadamkan api dengan cara manual. Mereka juga memanfaatkan air yang tersedia di sekitar lokasi kebakaran.
Selain itu, kebakaran diperparah karena lokasi yang terbakar merupakan lahan gambut. Syahril menyebut tim pemadam melakukan berbagai cara untuk mengantisipasi meluasnya area terbakar.
“Sampai sekarang di sana masih dilakukan pemadaman,” jelas Syahril.
Syahril mengaku berharap hujan turun agar kebakaran padam. Dia menuturkan alat safety pihaknya tak memadai.
“Tim tidak bisa bekerja maksimal, berharap turunnya hujan dikarenakan keterbatasan alat safety yang memadai,” ungkapnya.
Menurutnya, selama Maret 2020, sekitar 139 hektare hutan dan lahan di Aceh terbakar. Luas areal terbakar bervariasi mulai 0,5 hektare hingga 30 hektare di Aceh Jaya.
“Di Nagan Raya juga terjadi kebakaran 20 hektare lahan gambut. Api sekarang sudah padam dari atas tapi masih ada asap. Artinya, api masih ada di bawah,” sebut Syahril. (*)