ACEHSATU | PT Medco E&P Malaka yang berada di bawah pengawasan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) terus berkoordinasi dan memfasilitasi dengan instansi pelayanan kesehatan untuk memberi pelayanan yang intensif. Terkait warga yang dirawat atas dugaan tercium gas limbah udara PT Medco.
“Kami terus berupaya yang terbaik untuk masyarakat dan merespon secepatnya apa saja keluhan terkait dengan perusahaan,” kata VP Relations & Security PT Medco, Arif Rinaldi
“Kami berharap dari semua pihak agar terus memberi dukungan terhadap PT Medco E&P Malaka agar dalam menjalankan operasi untuk memenuhi kebutuhan energi dengan aman dan lancar,” ujar Arif. Di sisi lain, lanjutnya, berdasarkan hasil pengukuran rutin, perusahaan memastikan kualitas udara di sekitar area operasi masih memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah.
“Perusahaan ini telah di uji kelayakan oleh pemerintah setempat maupun pusat, sehingga dalam pengujian tersebut memenuhi persyaratan industri baku mutu migas,” ungkap Rinaldi. Sebelumnya diberitakan, dua warga Desa Blang Nisam, Kecamatan Indra Makmur, Aceh Timur mengalami sesak nafas hingga harus menjalani perawatan. Dugaan sementara akibat tercium gas limbah udara dari PT Medco E&P Malaka.
Adapun warga yang menjadi korban, Hadijah (40) dan Hasballah (55) keduanya merupakan Desa Blang Nisam, Kecamatan Indra Makmur. Dan tinggal tidak jauh dari lokasi limbah PT Medco E&P Malaka.