Foto: Sejumlah polisi Israel dilaporkan melancarkan serangan terhadap puluhan warga muslim yang tengah beribadah di Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Rabu (5/4) subuh waktu setempat. (Tangakapan Layar Video Reuters)

ACEHSATU.COM – Polisi Israel kembali bentrok dengan warga Palestina di dalam situs tersuci ketiga Islam, Masjid Al-Aqsa. Peristiwa yang terjadi saat warga tengah beribadah di waktu subuh, Rabu waktu setempat.

Hal ini memicu baku tembak roket dan serangan udara militer. Akibatnya muncul kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut.

Kecaman pun datang dari banyak pihak. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengaku terkejut melihat gambar pasukan keamanan Israel memukuli orang-orang di masjid.

“Terutama karena itu datang pada waktu suci bagi orang Yahudi, Kristen, dan Muslim yang seharusnya menjadi masa damai,” tulis AFP mengutipnya, Kamis (6/4/2023).

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby juga bersuara. Ia mengatakan pemerintah sangat prihatin dengan kekerasan yang terus berlanjut.

“Kami mendesak semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut,” tegasnya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk keras hal tersebut. Menurutnya apa yang terjadi di luar batas.

“Menginjak-injak masjid Al-Aqsa adalah garis merah kami,” katanya.

Di sisi lain, Liga Arab mmengadakan pertemuan darurat. Yordania meminta pasukan Israel untuk segera meninggalkan kompleks Al-Aqsa.

Uni Emirat Arab (UEA) dan Maroko, yang menjalin hubungan dengan Israel pada tahun 2020, menekankan perlunya menghindari langkah-langkah dan pelanggaran yang kemungkinan akan merusak peluang perdamaian di kawasan tersebut. Qatar memperingatkan bahwa praktik Israel akan berdampak serius pada keamanan dan stabilitas di kawasan.

Sebelumnya, dalam video yang beredar terlihat bagaimana polisi bersenjata dengan perlengkapan anti huru hara menyerbu aula masjid Al-Aqsa. Mereka berdalih hendak mengusir “pemuda pelanggar hukum dan agitator bertopeng” yang dikatakan telah membarikade diri di dalam masjid.

Video polisi menunjukkan rentetan batu dan kembang api menyerbu petugas. Lebih dari 350 orang ditangkap.

Namun saksi dari Palestina mengatakan polisi Israel yang bersenjatakan pentungan, juga melempar granat gas air mata dan bom asap. Mereka masuk ke masjid “secara paksa” dan “memukul wanita dan pria” yang beribadah di sana.

Satu video yang beredar luas di media sosial juga manjadi bukti brutalnya aparat. Di mana ditunjukan polisi memukuli orang-orang di lantai dalam masjid.

“Saya sedang duduk di kursi membaca (Alquran),” kata seorang wanita tua kepada kantor berita Reuters sambil duduk di luar masjid, berjuang untuk mengatur napas.

“Mereka melempar granat kejut, salah satunya mengenai dada saya,” tambahnya mulai menangis.

Perlu diketahui, kekerasan dalam konflik Israel-Palestina telah meningkat sejak pemerintahan baru Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengambil alih kekuasaan pada bulan Desember. Netanyahu dan koalisinya dikenal sebagai kelompok ekstrem kanan dan Yahudi ultra-Ortodoks.

Sepanjang tahun ini, konflik tersebut telah merenggut banyak nyawa. Setidaknya 91 warga Palestina 15 warga Israel, dan satu warga Ukraina.