PT Aceh Hydropower
Foto Dunia Energi

PLTA PT Aceh Hydropower

ACEHSATU.COM | MEULABOH  – Investasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 59 Megawatt oleh PT Aceh Hydropower berlokasi di kawasan hutan lindung Kabupaten Aceh Barat kini telah berakhir.

“Masa perpanjangan izin dan kelengkapan perizinan terhadap kegiatan investasi pembangunan PLTA Meureubo 2 di Aceh Barat telah berakhir sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan,” kata Bupati Aceh Barat Haji Ramli MS di Meulaboh, Jumat beberapa hari lalu.

Menurutnya, berakhirnya investasi yang diberikan kepada PT Aceh Hydropower tersebut sesuai keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nomor: 28/1/IPPKH/PMA/2016, Tanggal 13 Desember 2016 tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Meureubo 2 sebesar 59 Megawatt.

PT Aceh Hydropower
Foto Dunia Energi

Di dalam surat tersebut, kata Ramli MS, BKPM sebelumnya telah memberikan izin pinjam pakai lahan hutan lindung di Kabupaten Aceh Barat seluas 46,05 hektare.

Sebelum izin ini berakhir, kata dia, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat juga sudah pernah menyurati Direktur Utama PT Aceh Hydropower di Jakarta, dengan surat bernomor: 549/0666/V/2016 perihal Status Proyek PLTA Meureubo 2 pada tanggal 2 Juni 2016.

Di dalam surat tersebut, Pemkab Aceh Barat telah memberikan kesempatan kepada PT Aceh Hydropower agar menyelesaikan progres persyaratan atau kelengkapan proyek dengan pihak terkait, dalam jangka waktu selama enam bulan pada tahun 2016 lalu.

Akan tetapi hingga tahun 2021 ini, kata Ramli MS, PT Aceh Hydropower sama sekali tidak menindaklanjuti surat tersebut, sehingga pemberian izin kepada perusahaan investor tersebut saat ini dinyatakan sudah berakhir.

“Dengan berakhirnya izin tersebut, maka Pemerintah Aceh Barat tidak menutup kemungkinan akan memberikan izin kepada calon investor lain yang serius berinvestasi listrik di Kabupaten Aceh Barat,” kata Bupati Ramli MS menegaskan. (*)