ACEHSATU, SINGKIL — Penjabat (Pj) Bupati Aceh Singkil, Azmi dikabarkan melakukan pengancaman hingga upaya pemukulan terhadap salah seorang warganya hanya karena postingan fesbuk berisi kritikan terhadap kinerja pemerintahan setempat.
Kabar ini diungkapkan langsung oleh korban yakni Abdul Gafur kepada acehsatu.com melalui sambungan telfon, Rabu (29/5/2024).
Warga Aceh Singkil yang juga mantan pegiat antikorupsi pada Forum Anti-Korupsi dan Transparansi Anggaran (FAKTA) menjelaskan bahwa tindakan pengancaman yang diterimanya terjadi pada Selasa (28/5/2024) setelah dirinya memposting sebuah tulisan di akun fesbuk Gafur Asing Li yang berisi kritikan terhadap kinerja penanganan banjir oleh pemerintah Aceh Singkil.
“Saat kejadian, saya sedang ngopi di Kafe Senina Pulo Sarok, lalu tiba-tiba datang rombongan Pak Pj bersama ajudan, sopir, dan staf khususnya. Saat itu saya didorong paksa masuk ke mobil dinas Bupati Aceh Singkil BL 1 R,” ucap Gafur menjelaskan peristiwa yang dialaminya Selasa kemarin.
Sebelum didorong masuk ke dalam mobil, sempat terjadi dialog antara Abdul Gafur dengan Sang Pj Bupati. Menurut mantan pegiat antikorupsi tersebut, Pj Bupati mengajaknya ke pantai untuk menuntaskan masalah.
“Ayo ke pantai, kita selesaikan di sana,” kata Gafur mengutip ucapan Pj Bupati Azmi yang diarahkan kepada dirinya.
Di dalam mobil, pria yang karib dipanggil Gafur tersebut didudukan di kursi penumpang dengan diapit oleh Pj Bupati di sisi kiri dan ajudannya bernama si Win di sisi kanan.
Sedangkan staf khusus bernama Mustafa Kamal duduk di kursi depan bersebelahan dengan sopir.
Gafur menyebut jika dirinya ditantang duel fisik oleh Pj Bupati Aceh Singkil yang belum genap setahun menjabat.
“Saya mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Saya dibawa menuju pelabuhan Syahbandar. Setibanya di belakang kantor Syahbandar Pak Pj Bupati Aceh Singkil marah-marah dan mengajak saya adu fisik,” ungkapnya.
Acehsatu.com sudah mencoba mengkonfirmasi pengakuan Abdul Gafur kepada Pj Bupati Aceh Singkil, Azmi. Namun hingga berita ini diturunkan yang bersangkutan belum berhasil dihubungi.
Kendati demikian, staf khusus bupati, Mustafa Kamal membenarkan tentang adanya peristiwa tersebut.
Dia berpendapat, Pak Pj Bupati awalnya sempat tersulut emosi karena menganggap postingan Abdul Gafur di fesbuk telah menyudutkan pribadinya.
“Iya bang, saya memang ada bersama rombongan Pak Pj waktu menjemput Gafur. Dan setelah kejadian itu Pak Pj sudah langsung minta maaf,” tandasnya. ***