Pesawat Garuda tujuan Banda Aceh Gagal Mendarat di Bandara SIM

Syurkani mengatakan berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) jika jarak pandang hanya 500 meter atau di bawah 1.000 meter maka pesawat tidak direkomendasikan untuk landing, melainkan harus menunggu terlebih untuk sementara waktu. 
Pesawat Garuda tujuan Banda Aceh Gagal Mendarat di Bandara SIM
Syurkani mengatakan berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) jika jarak pandang hanya 500 meter atau di bawah 1.000 meter maka pesawat tidak direkomendasikan untuk landing, melainkan harus menunggu terlebih untuk sementara waktu. 

ACEHSATU.COM | Banda Aceh – Pesawat Garuda Indonesia yang terbang dari Jakarta tujuan Banda Aceh gagal mendarat (landing) ke Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, karena karena cuaca buruk. Jarak pandang hanya 500 meter.

Manajer Operasional Angkasa Pura II Bandara SIM Syurkani di Aceh Besar, Senin mengungkapkan “Tidak bisa landing karena cuaca. Jarak pandang hanya 500 meter. Pesawat terpaksa balik arah ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara,”

Berdasarkan situs flight radar, pesawat Garuda GA 146 itu seharusnya mendarat di Bandara Sultan Iskandar MUda (SIM) sekitar pukul 14.45 WIB, namun karena cuaca buruk akhirnya diputuskan mendarat di Bandara Kualanamu.

Syurkani mengatakan berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) jika jarak pandang hanya 500 meter atau di bawah 1.000 meter maka pesawat tidak direkomendasikan untuk landing, melainkan harus menunggu terlebih untuk sementara waktu. 

“Kalau kondisi landasan SIM baik, jadi ini lebih kepada cuaca buruk dan jarak pandang. Begitu cuaca sudah bagus baru dia berangkat lagi ke Bandara SIM,” ujar Syurkani.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Aceh Besar menyatakan cuaca di wilayah Aceh sempat terjadi hujan lebat, Senin (7/2) pukul 14.00 WIB. Kemudian, dari satelit terlihat juga adanya pertumbuhan awan konvektif continue.

“Tadi sekitar pukul 14.00 WIB tercatat awan columbus, kemudian juga visibility di wilayah bandara juga sangat kecil yakni 500 meter,” kata Prakirawan Cuaca BMKG Blang Bintang Nasyitthoh Azzahra Lubis.

Kondisi itu, menurut Nasyitthoh, susah bagi pesawat untuk melakukan pendaratan, apalagi awannya juga cukup awet, ditambah dengan angin yang juga lumayan kencang.

Tidak sampai disini saja Cuaca Buruk juga mempengaruhi Harga Minyak dunia meningkat

Cuaca Dingin AS dan Gejolak Politik, Minyak Sentuh Harga Tertinggi Dalam 7 Tahun. Harga minyak melonjak ke tertinggi tujuh tahun pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang reli mereka ke minggu ke tujuh.

Di tengah kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang gangguan pasokan yang dipicu oleh cuaca dingin AS dan gejolak politik yang sedang berlangsung di antara produsen utama dunia.

Brent mengakhiri minggu ini dengan 3,6 persen lebih tinggi, sementara WTI membukukan kenaikan 6,3 persen dalam reli terpanjang sejak Oktober.

Lonjakan pasar dipercepat dalam dua hari terakhir karena pembeli menumpuk ke dalam kontrak minyak mentah, dipicu ekspektasi bahwa pemasok dunia akan terus kesulitan untuk memenuhi permintaan.