Senin, 18 Februari 2019
Acehsatu.com
  • Home
  • PolitikHOT

    GEMPA: Azhari Cage Jangan Bodohi Rakyat, Mendagri Belum Bahas Anggaran Wali Nanggroe

    Terbukti Melakukan Pungli, DKPP Berhentikan Ketua Panwascam Peudada

    Bicara Teori Pemilu dan Pemilih, Andi Mallarangeng Dapat Pujian di Aceh

    Caleg PKB Ini Sebut Partai Nasional Lawan Politik Partai Nanggroe Aceh

    Jika Hanya 21 Persen Suara di Aceh, Jokowi akan Kalah di Pilpres 2019

    Trending Tags

    • Ekbis
      • Semua
      • Bisnis
      • Ekonomi

      Tidak Perlu Risau Atau Gelisah Soal Rezeki, Allah Tentukan 5 Jalan Ini

      Pakar Ekonomi : Investasi China tetap serbu Indonesia siapapun presidennya

      Mampir di Warung Cikgu Kupi Saree, Sandi Minta Patenkan Sanger Aceh

      Orang-orang Terkaya Indonesia, Siapa Saja Mereka?

      Riba Berselubung Kredit Marak di Aceh, Pemerintah Diminta Bertindak

      Bukan Hoax, Mobil Avanza Terbaru Rp 50 Juta

      Investor Asal Perancis Jajaki Investasi di Aceh Timur

      Fakta: Selama Jokowi Memimpin Utang Pemerintah Bertambah Rp1.809 Triliun

      Gojek Segera Luncurkan Platform Bitcoin untuk Transaksi

    • Komunitas
      • Semua
      • Edukasi
      • Lingkungan Hidup
      • Pers Kampus
      • Seremonial
      • Suara Anda
      • Teknologi

      Amir Pang dan Ilham Pangestu Isi Posisi Struktural DPP KNPI Pusat

      Darwati Terpilih Sebagai Ketua Umum IMKB Periode 2019-2022

      Fakultas Dakwah Yudisium 277 Mahasiswa, 8 Diantaranya Lulus Terbaik

      Kajati Aceh Kunker Ke Aceh Timur

      Hati-Hati, Inilah Nama Hewan Lucu Pembawa Bakteri Kusta

      • Edukasi
      • Lingkungan Hidup
      • Teknologi
      • Seremonial
    • Opini

      Inilah 12 Tanda-tanda Orang yang Sakit Akan Segera Meninggal Dunia

      Sejarah Aceh VS Sejarah Belanda, Ini Perlakuan Pemerintah Aceh Terhadap Peradaban Aceh

      Partisipasi Perempuan dalam Politik

      Ungkapan T. Zulkhairi Atas Penindasan Rezim Tiongkok kepada Muslim Uyghur  

      Awal Rusaknya Pendidikan Agama di Aceh

      Naif Sekali Menyebut Lembaga Wali Nanggroe tidak Lagi Diperlukan

    • Gaya Hidup
      • Semua
      • Budaya dan Seni
      • Cerpen
      • Hiburan
      • Potret
      • Selebgram
      • Sosok
      • Viral

      Berikut 6 Kekejaman Mak Vera Mantan Manajer Olga Syahputra, Sampai Ada yang Nyaris Bunuh Diri

      Kenny Suwanda, Ingin Harumkan Nama Aceh di Ajang Miss Indonesia 2019

      Viral, Bukan Seperangkat Alat Shalat atau Emas, Pasangan Pengantin Ini Menikah dengan Mas Kawin Es Cendol

      Ini Pesona Kecantikan Anisha Dasuki, Moderator Debat Pilpres Tahap Dua Malam Ini

      Deretan Lukisan Menggemaskan Ini Menggambarkan, Menjadi Seorang Ibu Adalah Pekerjaan Tersulit di Dunia

      • Budaya dan Seni
      • Cerpen
      • Potret
      • Sosok
      • Hiburan
    • Wisata
      • Religi
      • Destinasi
      • Kuliner
      • Ticketing
    • Otomotif
    • ONTV
      • Breaking News
      • Dialog Naggroe
      • Jendela Nanggroe
      • Rakan Shoot
    Tidak ada hasil
    Lihat Semua Hasil
    • Home
    • PolitikHOT

      GEMPA: Azhari Cage Jangan Bodohi Rakyat, Mendagri Belum Bahas Anggaran Wali Nanggroe

      Terbukti Melakukan Pungli, DKPP Berhentikan Ketua Panwascam Peudada

      Bicara Teori Pemilu dan Pemilih, Andi Mallarangeng Dapat Pujian di Aceh

      Caleg PKB Ini Sebut Partai Nasional Lawan Politik Partai Nanggroe Aceh

      Jika Hanya 21 Persen Suara di Aceh, Jokowi akan Kalah di Pilpres 2019

      Trending Tags

      • Ekbis
        • Semua
        • Bisnis
        • Ekonomi

        Tidak Perlu Risau Atau Gelisah Soal Rezeki, Allah Tentukan 5 Jalan Ini

        Pakar Ekonomi : Investasi China tetap serbu Indonesia siapapun presidennya

        Mampir di Warung Cikgu Kupi Saree, Sandi Minta Patenkan Sanger Aceh

        Orang-orang Terkaya Indonesia, Siapa Saja Mereka?

        Riba Berselubung Kredit Marak di Aceh, Pemerintah Diminta Bertindak

        Bukan Hoax, Mobil Avanza Terbaru Rp 50 Juta

        Investor Asal Perancis Jajaki Investasi di Aceh Timur

        Fakta: Selama Jokowi Memimpin Utang Pemerintah Bertambah Rp1.809 Triliun

        Gojek Segera Luncurkan Platform Bitcoin untuk Transaksi

      • Komunitas
        • Semua
        • Edukasi
        • Lingkungan Hidup
        • Pers Kampus
        • Seremonial
        • Suara Anda
        • Teknologi

        Amir Pang dan Ilham Pangestu Isi Posisi Struktural DPP KNPI Pusat

        Darwati Terpilih Sebagai Ketua Umum IMKB Periode 2019-2022

        Fakultas Dakwah Yudisium 277 Mahasiswa, 8 Diantaranya Lulus Terbaik

        Kajati Aceh Kunker Ke Aceh Timur

        Hati-Hati, Inilah Nama Hewan Lucu Pembawa Bakteri Kusta

        • Edukasi
        • Lingkungan Hidup
        • Teknologi
        • Seremonial
      • Opini

        Inilah 12 Tanda-tanda Orang yang Sakit Akan Segera Meninggal Dunia

        Sejarah Aceh VS Sejarah Belanda, Ini Perlakuan Pemerintah Aceh Terhadap Peradaban Aceh

        Partisipasi Perempuan dalam Politik

        Ungkapan T. Zulkhairi Atas Penindasan Rezim Tiongkok kepada Muslim Uyghur  

        Awal Rusaknya Pendidikan Agama di Aceh

        Naif Sekali Menyebut Lembaga Wali Nanggroe tidak Lagi Diperlukan

      • Gaya Hidup
        • Semua
        • Budaya dan Seni
        • Cerpen
        • Hiburan
        • Potret
        • Selebgram
        • Sosok
        • Viral

        Berikut 6 Kekejaman Mak Vera Mantan Manajer Olga Syahputra, Sampai Ada yang Nyaris Bunuh Diri

        Kenny Suwanda, Ingin Harumkan Nama Aceh di Ajang Miss Indonesia 2019

        Viral, Bukan Seperangkat Alat Shalat atau Emas, Pasangan Pengantin Ini Menikah dengan Mas Kawin Es Cendol

        Ini Pesona Kecantikan Anisha Dasuki, Moderator Debat Pilpres Tahap Dua Malam Ini

        Deretan Lukisan Menggemaskan Ini Menggambarkan, Menjadi Seorang Ibu Adalah Pekerjaan Tersulit di Dunia

        • Budaya dan Seni
        • Cerpen
        • Potret
        • Sosok
        • Hiburan
      • Wisata
        • Religi
        • Destinasi
        • Kuliner
        • Ticketing
      • Otomotif
      • ONTV
        • Breaking News
        • Dialog Naggroe
        • Jendela Nanggroe
        • Rakan Shoot
      Tidak ada hasil
      Lihat Semua Hasil
      Acehsatu.com
      Tidak ada hasil
      Lihat Semua Hasil
      Home Opini

      Pemuda Milenial belum Mati Rasa

      Redaksi Redaksi
      9 November 2018
      di Opini
      0

      Oleh Firman Kurniawan Said

      ACEHSATU.COM — Aktivis adalah istilah yang melekat pada mereka yang getol memperjuangkan kepentingan orang banyak, kepentingan untuk kesejahteraan.

      Mereka yang mengorbankan pikiran dan meluangkan tenaga untuk kebaikan bersama. Berkilas balik dari fenomena dunia ke-aktivis-an, sebagian berlatar belakang dari kalangan mahasiswa atau golongan terpelajar yang masih terhitung sebagai pemuda.

      Pada abad 21 kini, banyak pemuda dari belahan dunia yang mempelopori perubahan di negara mereka.

      Diantaranya, Joshua Wong di Hong Kong yang melakukan aksi protes bersama para pelajar terhadap pemerintahan Cina yang tidak memberikan hak otonomi kepada pemerintah Hong Kong, gerakan pro-demokrasi yang mengorganisir kalangan pelajar SMA, dan mahasiswa ini memboikot ruang kelas lalu turun ke jalan melakukan aksi massa.

      Kini gerakan tersebut dikenal dengan nama Revolusi Payung.

      Di Chile, nama Camila Vallejo dikenal sebagai salah satu aktor penggerak Revolusi Penguin, gerakan aksi massa nasional yang melibatkan semua kalangan pelajar, dan berafiliasi dengan salah satu partai politik untuk menolak privatisasi di bidang pendidikan, hingga pada tahun 2016,  gerakan ini berhasil mendorong pemerintah Chile untuk menggratiskan biaya pendidikan di perguruan tinggi.

      Indonesia juga punya sejarah pergerakan yang dipelopori dari golongan pemuda, peristiwa Rengasdengklok yang kita ingat sebagai peristiwa diculiknya Soekarno dan Hatta oleh golongan muda, berhasil membuat  bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

      Ada juga nama Soe Hok Gie yang sering dijadikan sebagai role model seorang demonstran, berkontribusi terhadap tumbangnya orde lama, dan kerap aktif bersikap kritis terhadap pemerintahan orde baru.

      Puncaknya pada 1998, para pemuda yang sebagian besar terdiri dari kalangan mahasiswa berhasil memaksa rezim orde baru Soeharto turun dari kekuasaan.

      Namun jauh sebelum itu, para pemuda Indonesia sudah menginisiasi gerakan persatuan melalui kongres pemuda di tahun 1926 dan 1928, hasil dari kongres tersebut kini diingat sebagai sumpah pemuda, landasan yang menyatukan Indonesia untuk kemudian merdeka dari pemerintahan Hindia Belanda.

      loading...
      loading...

      Kini, pemuda di Indonesia sedang akrab disapa dengan sebutan generasi milenial,  adalah generasi yang berada pada rentan kelahiran 1980 hingga  awal tahun 2000-an.

      Ada juga yang menyebutnya sebagai generasi Z, dengan ukuran tahun kelahiran 1990-an hingga medio 2000-an.

      Sedang pada UU Kepemudaan tahun 2009 pasal 1, yang dimaksud dengan pemuda adalah warga negara yang berusia 16 sampai 30 tahun.

      Jadi baik generasi milenial dan generasi Z bisa dikategorikan sebagai pemuda pada tahun ini yang sudah memasuki usia 16 tahun.

      Menurut data proyeksi penduduk dari Badan Pusat Statistik (BPS), pengelompokan generasi milenial adalah mereka yang berusia 20-34 tahun, diperkirakan pada tahun 2019 jumlah mereka akan sebanyak 23,77 persen dari total pupulasi, yang dipekirakan akan mencapai jumlah 268 juta jiwa.

      BACA: Revolusi Industri Dunia Kerja, Era Milenial tidak Cukup Andalkan Ijazah

      Ciri dari para milenial berdasar dari, memahami milenial indonesia yang dikeluarkan oleh Alvara Research Center (ARC) menunjukan bahwa generasi ini memiliki karakter yang kreatif, percaya diri, dan berjejaring.

      Namun berdasar keterangan CEO ARC, yang dilansir melalui Britagar.id, hanya 22 persen dari generasi milenial yang mengikuti pemberitaan politik, data senada juga dapat kita lihat pada hasil survei Center For Strategic and International Studies (CSIS) pada tahun 2017, menyatakan hanya 2.3 persen yang berminat membahas isu sosial dan politik. Lantas apakah ini membuat kesimpulan bahwa generasi ini cenderung apatis?

      Pemuda kini sangat bersikap terbuka terhadap arus globalisasi yang akan membuat pencampuran budaya, seperti hasil survei CSIS yang menunjukkan, sebanyak 50,7 persen dari responden menanggapi baik terkait pengaruh penggunaan bahasa asing terhadap bahasa Indonesia.

      Pengaruh turis dari luar negeri juga dianggap menguntungkan oleh sebanyak 74,0 persen responden.

      BACA: Sulitnya Lapangan Pekerjaan Jadi Masalah Utama Kaum Milenial Indonesia

      Keterbukaan ini juga dapat kita lihat pada data hasil survei Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017, pengguna internet berdasar usia didominasi kelompok usia 19-34 tahun sebanyak 49,52 persen, sedang pada pemanfaatan internet bidang edukasi, sebanyak 55 persen menggunakan untuk membaca artikel.

      Kedekatan pemuda kini dengan teknologi daring untuk mempermudah akses informasi maupun pekerjaan menjadi sebuah kelebihan tersendiri.

      Namun pada bagian identitas diri, para pemuda kini cenderung bersikap status quo. Masih berdasar pada hasil survei CSIS, sebanyak 62,2 persen berpendapat globalisasi tidak mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

      Produk luar negeri cenderung dianggap memberikan dampak merugikan dengan presentase 50,5 persen. Serta lebih dari 65 persen setuju globalisasi memberikan dampak adanya sex bebas, melemahnya peran agama, dan meningkatnya kriminalitas.

      Merangkum data di atas, pemuda kini terlihat tidak bisa dikategorikan kedalam suatu sikap tertentu, seperti liberal, maupun nasionalis.

      Kecenderungan pemuda kini masih berusaha mencari formulasi pembentukan identitas yang tepat.

      Sikap ini bisa kita nilai sebagai sebuah hal positif, karena mereka masih berusaha memfilter arus informasi dan perkembangan teknologi, hal ini akan memberikan suatu ciri khusus pada identitas pemuda Indonesia kedepannya.

      Kenyataaan bahwa pemuda kini akan menjadi angka jumlah pemilih terbesar pada pemilu di tahun 2019, dan cenderung dianggap apatis yang akan mengganggu proses demokrasi tidak dapat kita jadikan sebagai penilaian akhir.

      Dikarenakan pemuda kini cenderung menolak paham yang tidak demokrasi, yang secara sederhana dapat kita artikan sebagai paham yang tidak mengakomodir semua hak warga negara.

      Asumsi ini dapat diperkuat dari rilis ARC mengenai pendapat bentuk pemerinthan Khilafah sebagai bentuk ideal dibanding NKRI.

      Baik dari kalangan profesional, mahasiswa, dan pelajar menunjukkan presentase tidak setuju lebih besar ketimbang yang setuju, dengan jarak presentase masing-masing lebih dari 15 persen.

      Sedang pada hasil survei APJII tahun 2017, pemanfaatan internet bidang sosial-politik memiliki presentase penggunaan yang besar, sebanyak 50,26 persen untuk berita sosial/lingkungan, dan 36,94 persen untuk berita politik.

      Ditambah lagi hasil survei CSIS tahun 2017, pemuda milenial memiliki tingkat optimiseme yang tinggi terhadap kemampuan pemerintah untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

      Setidaknya kita masih bisa berharap kepada para pemuda kini yang tidak se-apatis dan se-pemisimis yang kita kira.

      Tinggal bagaimana caranya untuuk membuat para pemuda lebih aktif dalam kehidupan sosial dan politik.

      Pemuda harus terbiasa dalam mengorganisir keinginannya yang selama ini tidak terwujud karena pengaruh perpolitikan.

      Kita ketahui bersama, menjelang pemilu tahun 2019, komoditi kampanye para calon hanya berkutat pada politik identitas, dan hoax bersama tim buzzer.

      Setidaknya kondisi ini akan membuat kita jenuh karena tidak membawa kepentingan bersama. Respon pemuda terhadap kondisi ini cukup beragam, sejauh pengalaman penulis, mereka yang mencoba keluar dari pembahasan politik identitas cenderung berlatar belakang pendidikan S1 dan setingkatnya.

      Sedang yang masih terus berkutat pada pembahasan politik identitas cenderung adalah mereka yang berlatar pendidikan di bawah tingkatan S1. Tanpa bermaksud menilai berdasarkan tingkatan pendidikan.

      Oleh karena itu,  para pemuda yang berlatar belakang kalangan terpelajar mesti mengorganisir diri menjadi kekuatan alternatif yang egaliter dan kolektif  menyuarakan keinginan para golongan muda, untuk memberikan tekanan pada kontestasi politik kali ini, agar komoditi yang dibawa oleh para calon setidaknya adalah kepentingan bersama, bukan sebagian golongan saja.

      Dalam kilas balik sejarah, kongres pemuda sudah memberikan contoh, bahwa cita-cita mulia harus diorganisir dengan baik.

      Melepaskan ego identitas untuk bersatu membuat identitas bersama yang dapat mengakomodir semua golongan. Dampaknya memberikan kesempatan bagi generasi penerus untuk merasakan hidup yang merdeka untuk menentukan nasibnya sendiri.

      BACA: Ngopi Bareng Milenial; Presiden PKS Apresiasi Aceh Muda

      Banyak cara yang bisa dilakukan pemuda saat ini, setidaknya untuk satu tahun kedepan memastikan pesta demokrasi di Indonesia, menjadi proses demokrasi yang sehat, tanpa ada lagi politik uang, diskriminasi terhadap yang berbeda pilihan, dan penyebaran berita hoax untuk menyesatkan para pemilih.

      Fungsi pengawasan setidaknya bisa dilakukan, terlibat dalam memantau, dan melaporkan kegiatan politik yang tidak sehat, agar transparansi perpolitikan kita bisa terjaga, dan tidak terjadi lagi wakil pilihan rakyat di kemudian hari tertangkap oleh KPK.

      Kontestasi politik kitapun akan mengarah pada pembahasan Visi, dan Misi, serta rancangan strategi pembangunan yang nyata.

      Mengingat pula kita akan mengalami kondisi bonus demografi beberapa tahun kedepan, yang bisa menjadi keuntungan sekaligus malapetaka, jika tidak segera dipersiapkan.

      Sembari mengamalkan salah satu quote dari Pramoedya Ananta Toer “Sejarah dunia adalah sejarah orang muda, apabila angkatan muda mati rasa, maka matilah sejarah sebuah bangsa”.

      Sebagai contoh konkret gerakan pemuda yang terorganisir, demi menciptakan tatanan demokrasi yang sehat, maka didorong #2019HmIKawalDemokrasi.

      (Penulis adalah Wabendum Bidang Politik Dan Pemerintahan PB HmI Periode 2018-2020)  

      TerkaitPostingan

      PSI Ingin Tingkatkan Skil Anak Muda, Youtuber hingga Gamer Ingin Dicantum di Kolom Profesi KTP

      11 Januari 2019

      Respon Isu Intoleransi, HMI Aceh Gelar Diskusi

      22 Desember 2018

      Bella Elpira Pimpin KOHATI HMI Cabang Banda Aceh periode 2018-2019

      9 September 2018

      Mahasiswa Unimal Salurkan Bantuan untuk Muslim Rohingnya

      29 April 2018
      Berita selanjutnya

      Sungguh Menyedihkan, Begini Penderitaan Warga Aceh Singkil Setelah Diguyur Hujan Lebat

      Diskusi tentang Berita Ini

      • Trending
      • Komentar
      • Terbaru

      BREAKING NEWS: Musliadi Anggota Geng Setan Botak Peureulak Terduga Pelaku Penembakan Bripka Anumerta Faisal Tewas di Dor

      17 Februari 2019

      Orangtua Ayu Ting Ting Biarkan Pembantunya Makan di Lesehan dan Terpisah, Ini Komentar Nitizen

      16 Februari 2019

      Tadi Sore, Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, Tabrakan Avanza Vs Hiace, Dua Warga Nagan Meninggal

      17 Februari 2019

      BREAKING NEWS: Baru Saja Terjadi Ledakan di Lokasi Nobar Debat Capres

      17 Februari 2019

      Kasat Reskrim Polres Bireuen Dilaporkan Ke Propam Polda Aceh, Ini Penyebabnya

      17 Februari 2019

      Diduga Masih Hidup, Polisi Bongkar Kuburan Rasyidin di Aceh Barat

      16 Februari 2019

      GEMPA: Azhari Cage Jangan Bodohi Rakyat, Mendagri Belum Bahas Anggaran Wali Nanggroe

      17 Februari 2019

      Paspor Ditahan, Dipaksa Masak Babi dan Sembah Patung, TKW Asal Lhoksukon Akhirnya Bebas

      15 Februari 2019

      Ajukan Audiensi Langsung dengan Jokowi, GEMPA Komitmen Menolak Malik Mahmud Pimpin Kembali Lembaga Wali Nanggroe

      17 Februari 2019

      Polisi Tangkap Dua Anggota Kelompok Bersenjata yang Deklarasikan Islam Aceh Darussalam, Satu AK 56 dan 64 Butir Amunisi Disita

      15 Februari 2019

      Berikut 6 Kekejaman Mak Vera Mantan Manajer Olga Syahputra, Sampai Ada yang Nyaris Bunuh Diri

      18 Februari 2019

      Menteri Susi Pudjiastuti Salam Dua Jari di Acara Pandu Laut, Ternyata Ini Faktanya

      18 Februari 2019

      Tadi Sore, Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, Tabrakan Avanza Vs Hiace, Dua Warga Nagan Meninggal

      17 Februari 2019

      Anda Pasti Tak Asing dengan Mangkuk Bergambar Ayam Jago, Ternyata Ini Asal-usulnya

      17 Februari 2019

      Ayah Bunuh Istri dan Anak Berusia Tujuh Bulan, Ini Kronologi

      17 Februari 2019

      Kenny Suwanda, Ingin Harumkan Nama Aceh di Ajang Miss Indonesia 2019

      17 Februari 2019

      BREAKING NEWS: Baru Saja Terjadi Ledakan di Lokasi Nobar Debat Capres

      17 Februari 2019

      Warga Aceh Tertimpa Kayu dan Terkendala Administrasi di Malaysia, Haji Uma Bantu Pulangkan ke Aceh

      17 Februari 2019

      SSB Putra Patriot U-12 Panton Labu Juara Muspika Mayak Payet Cup 

      17 Februari 2019

      Peduli Terhadap Masyarakat, Pak Awi Pasang Listrik Gratis di Rumah Warga Kurang Mampu

      17 Februari 2019
      Acehsatu.com

      Leading NEWS Source for Aceh and Region.

      PT Aceh Satu Media

      • Home
      • Tentang Kami
      • Redaksi
      • Iklan
      • Pedoman Media Siber
      • Suara Anda

      Media Sosial

      Tidak ada hasil
      Lihat Semua Hasil
      • Home
      • Politik
      • Ekbis
      • Komunitas
        • Edukasi
        • Lingkungan Hidup
        • Teknologi
        • Seremonial
      • Opini
      • Gaya Hidup
        • Budaya dan Seni
        • Cerpen
        • Potret
        • Sosok
        • Hiburan
      • Wisata
        • Religi
        • Destinasi
        • Kuliner
        • Ticketing
      • Otomotif
      • ONTV
        • Breaking News
        • Dialog Naggroe
        • Jendela Nanggroe
        • Rakan Shoot

      Leading NEWS Source for Aceh and Region.