ACEHSATU.COM | PIDIE JAYA — Pembangunan sarana dan prasarana (Saspras) di Komplek Masjid Islamic Centre Pidie Jaya (sebelumnya disebut Masjid At-Taqarrub Trienggadeng) mubazir.
Sungguh pun fasilitas berupa tempat wudhuk dan WC/Toilet yang dibangun tahun 2019 lalu dengan dana aspirasi Drs H Sulaiman Abda, Wakil ketua DPRA senlai Rp 189.000.000 sudah setahun lebih rampung, tapi hingga kini tidak dapat difungsikan.
Keberadaan MCK tersebut menjadi sorotan warga bahkan orang kerap mempertanyakan saat melihatnya.
Bangunan tersebut sudah dipagari dengan seng pertanda tak boleh mendekat.
Ayah Don, salah seorang tokoh masyarakat Trienggadeng kepada Acehsatu.com menyebutkan, keberadaan MCK (mandi, cuci dan kakus) di komplek masjid termegah yang dibangun Presiden RI pasca gempa bumi akhir Desember 2016 lalu hanya buang-buang uang rakyat.
Kendala utama tak bisa dipakai, lanjut Ayah Don, antara lain karena WC atau toilet tersumbat, lantai terendam air akibat pipa pembuangan tidak beres.
Begitu halnya tempat buang air kecil. Hal itu terjadi, akibat bangunannya terlau rendah. Padahal, fasilitas dimaksud dibangun belakangan.
“Lihat itu bangunan sekitarnya tinggi, kenapa MCK dibangun terlalu rendah,” tanya Ayah Don.
Hasbi tokoh masyarakat Trienggadeng lainnya yang dihubungi kemarin juga mengutarakan hal sama. Ia menilai pembangunan fasilitas umum seluas 5 x 8 meter di masjid kebanggaaan rakyat Pidie Jaya hanya asal jadi.
Padahal, lanjut Hasbi, sebelum pekerjaan itu dilakukan pihaknya pernah menyarankan kepada rekanan supaya letaknya disejajarkan dengan bangunan sekitarnya, tapi tidak digubris, kata Hasbi.
Padahal, dalam buku rencana anggaran biaya (RAB), pada etem pekerjaan lantai/pekerjaan tanah dan fondasi disebutkan, timbunan tanah bawah lantai dengan volume 19,20 meter kubiq dananya Rp 2.265.000.
Begitu pula dengan pemasangan pondasi batu gunung 11,34 M3 tersedia dana Rp 8,7 juta. Kedua etem dimaksud ditinggalkan alias tak dilakukan. Dua item pekerjaan yang tidak dikerjakan menghemat dana hampir Rp 11.000.000. Akibatnya, bangunan MCK menjadi rendah.

Tokoh tadi menambahkan, pembangunan Saspras dimaksud dibuat oleh Konsultan Perencana yaitu, CV Alkin Consulindo Mandiri dengan Direkturnya, Irham Muhd Ali ST. Disetujui oleh Ketua Panitia Pembangunan Masjid Besar At-Taqarrub, Hasan Basri ST, MM dan diketahui oleh, Camat Trienggadeng, Ishak SE. Ayah Don dan Hasbi sangat mengharapkan adanya perhatian pihak terkait agar turun tangan.
“Supaya fasilitas dimaksud dapat difungsikan, kami sangat mengharapkan adanya perhatian pihak terkait, Jika tidak jadi mubazir, ”imbuh Hasbi.
Amatan Acehsatu, MCK tersebut sudah dipagari dengan seng pertanda tidak bisa difungsikan. Ketua Harian Masjid Islamic Centre Pidie Jaya, Drs Jailani yang juga Kadis Syariat Islam yang dikonfirmasi, Senin (26/4) membenarkan MCK dimaksud hanya mubazir.
“Ya benar, fasilitas yang dibangun dengan dana aspirasi Pak Sulaiman Abda, DPR Aceh mubazir,” imbuh Jailani. Karena tak bisa difungsikan, lalu kala itu Panitia Masjid pernah menganjurkan kepada rekanan agar diperbaiki. Tapi nyatanya hingga sekarang tidak digubris. Padahal, Masjid Islamic Centre itu sendiri kalau pun tak dibangun MCK, juga tersedia tempat wudhuk, MCK/Toilet yang memadai, papar Kadis Syariat Islam. (*)