OPI Abdya
ACEHSATU.COM | ABDYA — Ketua Pengurus Cabang Organisasi Pelajar Islam (OPI) Aceh Barat Daya (Abdya), Masrahul Wajdi berharap agar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berhati-hati dan tidak gegabah terkait afirmasi Syiah dan Ahmadiyah di Indonesia.
Sebelumnya, muslim citizen dihebohkan dengan pernyataan menteri agama RI yang baru dilantik, Gus Yaqut Cholil Qoumas (24/12/2020) bahwa bakal melindungi “kewarganegaraan” rakyat Indonesia yang berideologi Syiah atau Ahmadiyah.
Statement Gus Yaqut tersebut menyebabkan sejumlah pihak (salah satunya Stara Institute) mengusulkan pencabutan Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri tentang Ahmadiyah.
SKB Tiga Menteri yang dimaksud itu berjudul Perintah terhadap Penganut dan Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang dibuat pada 2008.
SKB itu terdiri enam poin, salah satunya memberi peringatan dan memerintahkan bagi seluruh penganut, pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia agar menghentikan semua kegiatan yang tidak sesuai dengan penafsiran Agama Islam pada umumnya.
Ketua PC OPI Abdya menilai Gus Yaqut terlalu terburu-buru dalam berstatement apalagi tentang hal-hal yang sensitif.
Walau memang ada pandangan yang cenderung atau mayoritas bersikap semaunya, tetapi ada friksi (pergeseran menimbulkan perbedaan) kecil di tengah masyarakat yang tidak perlu dipertajam.
Apalagi jika wacana Gus Yaqut berujung untuk mengabsahkan paham Syiah dan Ahmadiyah di Indonesia, tentu tidak bisa dibenarkan.
Mendiamkan awal kerusakan yang berkaitan dengan akidah, akan mengundang kerusakan-kerusakan yang lain.
Kenapa Syiah dan Ahmadiyah Dilarang? (Hal 2)