https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

Negara Denmark
Foto: Getty Images/iStockphoto/nantonov

ACEHSATU.COM | BANDA ACEH – Masyarakat dunia masih menghadapi ancaman COVID-19 varian Omicron. Namun, salah satu negara di Eropa ini malah menghapus semua pembatasan ketat terkait COVID-19.

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen diperkirakan akan mengumumkan penghapusan semua pembatasan Covid-19 pada akhir bulan ini. Demikian melansir detik.com.

Diketahui, Denmark telah melonggarkan pembatasan Covid-19 dua pekan lalu setelah diberlakukan lockdown selama sebulan.

Pelonggaran itu termasuk memungkinkan bioskop dan tempat-tempat musik dibuka kembali. Namun demikian, beberapa aturan tetap ada, termasuk jam buka yang terbatas untuk restoran dan masker wajah yang wajib.

BACA JUGA: Ditegur Jokowi Soal Jalan Rusak, Gubernur Sumut Sebut Warga Karo Akan Ngadu ke Amerika

Harian Jyllands-Posten melaporkan pada tengah pekan dengan mengutip beberapa sumber menyebut perubahan tersebut didasarkan panel ahli yang juga merekomendasikan penghapusan klasifikasi Covid-19 sebagai penyakit yang merupakan ancaman kritis bagi masyarakat yang telah memungkinkan adanya pembatasan saat ini.

Dilansir dari Al Arabiya, surat kabar itu mengatakan kalau Frederiksen akan memberikan jumpa pers pada Rabu malam untuk membuat pengumuman tersebut. Namun, kantornya enggan mengomentari laporan tersebut.

Varian Omicron
Omicron. | Foto: KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo

Negara Nordik ini mencatat 40.348 kasus baru di awal pekan lalu, turun dari puncaknya sebanyak 47.831 kasus pada Jumat lalu. Sementara itu, jumlah rawat inap terkait virus Corona naik menjadi 894 atau yang tertinggi dalam setahun.

BACA JUGA:

Warga Grebek Kamar Losmen di Meulaboh, Hasrat Pasangan Mesum Baru Kenal Ini Berakhir di Tangan WH

POPULER SEPEKAN: Skandal Asmara di Balik Kasus Pembunuhan, Banpol Langkat Peras Warga Aceh, Desakan Eks GAM Soal Banjir

Namun, otoritas kesehatan Denmark memperkirakan kalau sekitar 30-40 persen dari mereka yang saat ini positif COVID-19 di rumah sakit ada di sana karena alasan lain.

Sejak puncaknya dari 82 pada 6 Januari 2022, jumlah pasien Covid-19 dalam perawatan intensif terus menurun menjadi 43 pada Senin lalu (24/1).(*)