ACEHSATU.COM | BANDA ACEH – Provinsi Aceh yang berada paling dekat dengan kawasan Thailand dimanfaatkan militer angkatan darat negara itu untuk memperbaharui perjanjian kerja sama dengan TNI Angkatan Darat.
Selain itu Thailand juga ingin belajar resolusi konflik yang telah berhasil diterapkan di Aceh.
Naskah kerja sama 4th Implementing Arrangement itu diteken langsung Kepala Satuan Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Panglima Angkatan Darat Kerajaan Thailand (Panglima Royal Thailand Army/RTA) General Apirat Kongsompong di Kodam Iskandar Muda, Selasa (14/1/2020).
Prosesi itu disaksikan langsung Sekda Aceh, dr. Taqwallah M.Kes., serta unsur Forkopimda lainnya.
“Agenda kunjungan Panglima RTA dalam rangka membahas kesuksesan penanggulangan konflik di Provinsi Aceh dan melakukan penandatanganan kelanjutan kerja sama antara TNI AD dengan Angkatan Darat Kerajaan Thailand, periode 2020-2023 oleh KASAD bersama Panglima RTA,” kata Dinas Penerangan Kodam Iskandar Muda dalam keterangan resminya.
Jenderal Andika, usai pertemuan mengatakan, pertemuan militer angkatan darat Indonesia dan Thailand merupakan tindaklanjut dari kerja sama yang telah dilakukan panglima militer (TNI) kedua negara pada tahun 2007 silam.
Di mana pada tahun 2008 ditandatangani implementing arrangement.
“Setiap tiga tahun kedua pihak melakukan penandatanganan ulang perjanjian agar hubungan militer angkatan darat kedua negara tetap terjalin,” kata Jenderal Andika.
Beberapa poin kerja sama yang tertuang dalam naskah itu, kata Andika, adalah kerja sama di bidang pendidikan pelatihan militer dan kunjungan pejabat militer senior angkatan darat kedua negara.
“Kita saling belajar satu lain,” kata dia.
Dipilihnya Aceh sebagai lokasi penandatanganan, dikarenakan lokasi Aceh yang secara geografis paling dekat dengan Thailand.
Selain itu, lanjut Andika, militer angkatan darat Thailand sengaja datang untuk lebih mengenal Aceh dan dinamika yang terjadi di Aceh.
“Beliau ingin melihat apa yang sudah diraih di sini dan ketemu Wali Nanggroe, ingin sharing yang bisa diterapkan di Thailand,” kata Andika.
Sementara Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud alhaytar, dalam sambutannya mengatakan, dirinya mengharapkan model perjanjian damai Aceh bisa menjadi inspirasi bagi perdamaian dunia khususnya di Thailand.
Perdamaian yang melahirkan keamanan kata Malik, merupakan pondasi awal untuk menuju kesejahteraan suatu bangsa. Ada beberapa hak dasar rakyat yang harus dipenuhi negara, di antaranya hak hidup dan memperoleh pendidikan serta kesehatan yang layak serta hak memperoleh lapangan kerja dan hak beribadah menjalankan agama yang dianutnya.
“Pemerintah tentu saja harus bertindak sebagai regulator sekaligus menjamin keadilan dan kesejahteraan rakyatnya. dengan demikian perdamaian dapat senantiasa terpelihara, sebab tidak ada alasan rakyat untuk bertikai apabila tatanan kehidupan yang adil terjaga,” kata Malik Mahmud.
Panglima RTA datang ke Aceh menggunakan penerbangan militer Thailand.
Ia didampingi oleh Kepala Staf RTA General Teerawat Boonyawat, Danjen 4th Army Area RTA Letjen Pornsak Poolsawat, Danjen Kopassus RTA Letjen Phumipa Chansawang, Dirjen Direktorat Intelijen RTA Letjen Chairat Changkaew serta para pejabat RTA lainnya.
Kunjungan Panglima RTA General Apirat Kongsompong beserta rombongan ke Kodam IM disambut Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, dengan didampingi Pangdam IM Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko, Sekda Aceh dr. Taqwallah, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud alhaytar, serta beberapa bupati dan wali kota di Aceh. (*)