ACEHSATU.COM | Banda Aceh – Hujan deras di kawasan Aceh Tamiang beberpa hari terakhir hingga mengakibatkan bencana Banjir dan merendam 12 kecamatan di kabupaten Aceh Tamiang sejak tiga hari lalu.
Anggota DPR Aceh Asrizal Asnawi menyebut banjir terparah tersebut terjadi akibat perusakan lingkungan.
“Banjir ini akibat perusakan lingkungan karena alih fungsi hutan menjadi perkebunan sawit besar-besaran, dan mengubah kembali semua itu menjadi hutan sudah tidak memungkinkan lagi,” kata Asrizal, Kamis (3/11/2022).
Asrizal menjelaskan, banjir tahun ini tergolong terparah karena sudah dua kali melanda wilayah tersebut. Menurutnya, persoalan banjir di sana tanpa solusi konkret dan terjadi terus berulang.
“Kita minta pemerintah membuat penyedotan atau membuat aliran sungai baru agar hal ini tidak terulang besar-besaran,” jelas anggota DPR Aceh dari daerah pemilihan Aceh Tamiang.
Politikus PAN itu berharap Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki melobi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui kementerian terkait untuk penanganan banjir di sana. Dia meminta pemerintah pusat segera membuat aliran sungai baru.
“Karena mie instan dan bansos lainnya bukan solusi untuk masyarakat,” jelas Asrizal.
Banjir di sana selain merendam pemukiman penduduk juga menggenangi jalan raya.
Arus lalu lintas di jalan nasional Banda Aceh-Medan juga lumpuh. “Dari semalam sudah tidak dapat dilewati. Hari ini macet total,” ujar Asrizal lagi.
Asrizal mengatakan, kendaraan tidak dapat melintas karena genangan banjir di beberapa titik mencapai sepinggang. Kendaraan disebut banyak yang mogok dan terjebak.
“Hari ini jalan lintas di Aceh Tamiang tutup gak ada kendaraan yang bisa melintas,” jelas Asrizal.