ACEHSATU.COM — PT Medco E&P Malaka (Medco E&P) merupakan perusahaan migas pertama yang berhasil mengembangkan gas di Blok A pasca-Aceh damai dan merupakan proyek pertama di Aceh selama 25 tahun.
Cadangan gas di Blok ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan industri domestik, seperti pupuk di Aceh dan industri lain di Sumatera Utara.
Medco E&P sebagai operator di wilayah kerja Blok A telah berkontribusi positif bagi perekonomian Aceh.
Jurnalis ACEHSATU.com,Yusmadi Yusuf dan Hamdani menurunkan laporan lengkap tentang pengembangan gas dan dampaknya terhadap kontribusi ekonomi masyarakat Aceh.
Sejarah dan Potensi Blok A
Kegiatan eksplorasi migas di Blok A, Aceh Timur sudah dilakukan sejak zaman Belanda dan setelah Indonesia merdeka dikelola olehPerusahaan migas nasional.
Medco E&P mengakuisisi hak partisipasi pada 2006, menjadi operator pada 2007, dan kemudian meningkatkan hak partisipasi menjadi 85%.
Pada 2011, Medco E&P mendapatkan perpanjangan kontrak 20 tahun dan mulai melakukan pengembangan sumur gas di lapangan blok tersebut, seperti Alur Siwah, Alur Rambong dan Julu Rayeuk.
Gas dari sumur tersebut diproses difasilitas Central Processing Plant (CPP) Alur Siwah untuk disalurkan dan dimanfaatkan bagi kebutuhan domestik.
Diantaranya, dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan industri pupuk dan kelistrikan.
Pengembangan Masyarakat
Dalam menjalankan operasi, berdasarkan informasi Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Medco E&P melaksanakan program CSR sebelum maupun sesudah beroperasi bagi masyarakat.
Sebelum beroperasi, Perusahaan sudah membangun Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Timur yang mulai digunakan sejak November 2015 dengan area seluas 10.000 m2, 109 tempat tidur, 4 ruang operasi, unit gawat darurat, poliklinik dan gedung penunjang.
Rumah Sakit ini kini menjadi rumah sakit rujukan di Aceh Timur.
Medco E&P juga melaksanakan program lain yang dibutuhkan masyarakat, dengan rincian berikut ini:
1. Rumah Pemberdayaan Ibu dan Anak yang menjadi wadah literasi dan edukasi bagi anak-anak dan ibu.
2. Pembangunan dan perbaikan rumah tidaklayak huni bagi masyarakat kurang mampu.
3. Program pertanian ubi di lahan seluas 12 hektar untuk menjadi sumber pendapatan tambahan petani.
4. Bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja Kabupaten Aceh Timur pada program pelatihan menjahit bagi perempuan serta kerjasama dengan Balai Latihan Kerja Komunitas dalam pelatihan perbaikan AC split.
5. Secara rutin, Medco E&P bekerjasama dengan puskesmas serta bidan setempat pada pelayanan kesehatan dan pemberian gizi tambahan bagi bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan lansia.
6. Program Medco Mengajar untuk memberikan pengetahuan mengenai industri hulu migas pada siswa.
Pada masa Pandemi COVID-19, Medco E&Pdengan sigap mendukung upaya pemerintah dalam penanggulangan dan pencegahan penyebaran virus dengan menyalurkan APD, masker medis, susu bergizi tinggi, wastafel portable, sembako hingga masker kain yang di produksi oleh kelompok binaan.
Selain program pemberdayaan masyarakat, keberadaan Medco E&P juga telah memberikan peluang baru bagi putera-puteri Aceh berkarir di perusahaan migas swasta nasional ini.
Program tersebut adalah melakukan rekrutmen dan pelatihan bagi 40 putera/puteri terbaik Aceh.

Mereka mendapatkan pelatihan untuk menjadi operator melalui program pengembangan teknisi dan operator di Pusdiklat Migas Cepu, Jawa Tengah.
Sebelumnya, mereka mengikuti proses seleksi panjang dan transparan dari Medco E&P bekerja sama dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh Timur.
Saat ini, 40 putera/puteri tersebut telah bekerja dan menjadi bagian penting dalam operasi produksi lapangan gas Blok A.
Selain program tersebut, perusahaan juga memprioritaskan perekrutan sarjana lulusan perguruan tinggi di Aceh dalam kesempatan lain.
Dampak Ekonomi
Medco E&P mendapat kepercayaan untuk mengembangkan gas di Blok A dalam memenuhi kebutuhan industri domestik di Aceh dan provinsi sekitar. Kehadiran investasi Medco E&P, kini sudah terbukti dapat mendongkrak perekonomian Aceh.
Hal ini disampaikan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Shabri Abd Madjid, M.Ec kepada ACEHSATU.com, Rabu (20/1/2021).
Prof Shabri menilai hasil kontribusi Medco E&Pterlihat pada pemanfaatan sumber daya ekonomi lokal, distribusi gas dan kegiatan CSR yang telah dilakukan.
Dia memberikan masukkanagar Perusahaan dapat semakin berdampak positif bagi kemajuan Aceh.
Pertama, penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) melebihi 68%.
Pemanfaatan ini akan mendongkrak sektor ekonomi riil dan rekrutmen tenaga kerja lokal.
Kedua, pemanfaatan hasil gas untuk pemenuhankebutuhan industri di Aceh.
Terakhir, juga program CSR yang telah dilakukan oleh Medco E&Phingga saat ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
Hasil Penelitian
Sementara, penelitian yang dilakukan oleh Rahmayani dan Zakaria Jalil pada 2019 tentang Dampak Keberadaan Perusahaan Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Bandar Baro, Indra Makmu, Aceh Timur menunjukkan bahwa keberadaan Medco E&Pberdampak bagi masyarakat, terutama di wilayah lingkar tambang.
Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pengambilan sampel dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancaradan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya dampak langsung dan tidak langsung keberadaan dari perusahaan terhadap masyarakat pada aspek sosial ekonomi.
Dampak sosial secara langsung diantaranya: Peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah Pertanian dan Peternakan yang mendapat bantuan CSR, serta adanya bantuan sarana publik.
Sedangkan dampak ekonomi secara langsung yaitu: kesempatan kerja sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi dan pendapatan masyarakat.
Dampak secara tidak langsung yaitu memberikan kesempatan bagi pedagang berjualan di sekitar wilayah tambang migas untuk menambah pendapatan.
Dari hasil kajian tersebut, dampak keberadaan Medco E&P terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat sangat signifikan. (*)