https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

ACEHSATU.COM Fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) yang akan terjadi Rabu (26/5/2021) sekitar pukul 18.18 WIB nanti sangat spesial karena terjadi setiap 195 tahun sekali.

Gerhana Bulan kali ini juga beriringan dengan terjadinya Perige, yakni ketika Bulan berada di jarak terdekatnya dengan Bumi, atau biasa disebut Super Moon.

Bulan purnama strawberry atau strawberry full moon.(SHUTTERSTOCK/DARKFOXELIXIR)

Selain tampak lebih besar dibanding biasanya, pada saat gerhana Bulan nanti, Bulan juga akan tampak merah karena pembiasaan cahaya Matahari oleh lapisan atmosfer Bumi.

Oleh karena itu, GBT kali ini disebut juga dengan Bulan Merah Super atau Super Blood Moon.

Fenomena langka tersebut dapat disaksikan di seluruh Indonesia dari arah Timur-Tenggara (hingga Tenggara untuk Indonesia bagian Timur).

Lapan menyebutkan, untuk menyaksikan GBT Merah Super tidak perlu menggunakan alat bantu optik apa pun.

Tips Memotret Gerhana Bulan Menggunakan Smartphone

Peneliti di Balai Pengelola Observatorium Nasional Lapan Dio Danarianto mengatakan, kiat-kiat memotret gerhana Bulan sama seperti memotret Bulan biasa, tetapi lebih redup.

“Untuk potret menggunakan smartphone, pastikan sudah diatur fokus jauh (infinity),” kata Dio, seperti dilansir Kompas.com, Rabu (26/5/2021).

Dio juga menyarankan penggunaan tripod bagi masyarakat yang ingin memotret gerhana bulan dengan smartphone.

Hal itu untuk menjaga kestabilan kamera, agar gambar tidak buram saat pengambilan.

Akan tetapi, Dio menyebutkan, Bulan masih akan sangat tampak kecil jika dipotret menggunakan kamera smartphone biasa.

“Apabila smartphone memiliki fitur kamera jauh (tele), piringan Bulan dapat terlihat lebih besar menggunakan fitur tersebut,” katanya lagi.

Sedangkan apabila ingin memotret menggunakan teleskop, Dio menyarankan agar teleskop dipastikan terlebih dulu sudah mengarah ke Bulan, dengan fokus eyepiece (okuler) yang benar.

“Gambar bisa dipotret melalui eyepiece tersebut. Teknik ini biasa disebut dengan teknik afokal,” kata Dio. (*)