pelatihan adat

MAA Aceh Tamiang Gelar Pelatihan Adat

MAA Aceh Tamiang  Gelar Pelatihan Adat ACEHSATU.COM [ ACEH TAMIANG – Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Aceh Tamiang Bupati menggelar pelatihan pemberdayaan kelembagaan adat untuk 50 peserta yang terdiri dari para Datok Penghulu Kampung di Aula Gedung MAA setempat. Rabu (23/6/21). Bupati Aceh Tamiang, Mursil, pada pembukaaan pelatihan pemberdayaan kelembagaan adat mengatakan, Kabupaten Aceh Tamiang … Read more

MAA Aceh Tamiang  Gelar Pelatihan Adat

ACEHSATU.COM [ ACEH TAMIANG – Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Aceh Tamiang Bupati menggelar pelatihan pemberdayaan kelembagaan adat untuk 50 peserta yang terdiri dari para Datok Penghulu Kampung di Aula Gedung MAA setempat. Rabu (23/6/21).

Bupati Aceh Tamiang, Mursil, pada pembukaaan pelatihan pemberdayaan kelembagaan adat mengatakan, Kabupaten Aceh Tamiang terdiri dari banyak suku, yang akhirnya membuat adat dari suku asli Aceh Tamiang sendiri sudah sulit untuk ditemui.

“Aceh Tamiang ini sangat heterogen karena didalamnya banyak terdapat suku yakni, Gayo, Jawa, dan lainnya, sehingga sudah susah mencari adat yang benar-benar Tamiang,” ujarnya.

Menurut Mursil beragamnya suku di Aceh Tamiang, salha satu penyebababnya  akibat datang Belanda ke Aceh Tamiang untuk membuka perkebunan. “Karena sedikit warga Aceh Tamiang kala itu sehingga mereka mendatangkan orang dari luar daerah untuk berkerja di Aceh Tamiang,” ujar Mursil dan menambahkan, inilah asal mula bercampurnya banyak suku di Aceh Tamiang, selain suku Aceh Tamiang asli.

MAA Aceh Tamianbg gelar pelatihan adat tamiang, rabu (23/6/2021) acehsatu.com/ist

Dampaknya adat istiadat susah dibedakan mana yang asli Tamiang dan yang tercampur. Bupati berharap dengan pelatihan adat, dapat menghasilkan adat khas Aceh Tamiang dan meminta agar ada satu adat satu khas Aceh Tamiang yang terus dibudayakan di masyarakat sehingga adat tamiang dikenal masyarakat luar bahwa ini milik Aceh Tamiang, seperti bubur pedas yang dikenal dengan khas Aceh Tamiang.

Selain menceritakan sekilas sejarah keheterogenan masyarakatnya, secara tegas Mursil juga meminta pada penyelenggara dan peserta agar fokus dalam menciptakan satu khas Aceh Tamiang seperti terasi atau presto ikan jurong dan bangkitkan lagi budaya tikar siao.

Keputusan yang nantinya dihasilkan, tambhanya,  akan ditindak lanjuti oleh dewan dan Bupati yang menyetujui anggaran.

Sebelumnya, Kepala Sekretariat MAA Aceh Tamiang, melaporkan bahwa pelatihan pemberdayaan adat ini merupakan program kerja MAA Aceh Tamiang. Selain itu juga sekaligus agenda silaturahmi pimpinan daerah dengan para Datok Penghulu Kampung di Kabupaten Aceh Tamiang.

Ia juga menjabarkan para peserta pelatihan sebanyak 50 orang yang terdiri dari seluruh Datok Penghulu Kampung yang baru dilantik. Dimana tujuan kegiatan pelatihan ini, untuk memperkuat peran dan fungsi peradilan hukum adat serta memberikan pemahaman kepada masyarakat Kampung (*)

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.