Kota Kiev Ukraina
ILUSTRASI - Ledakan Keras Diduga Rudal Balistik Rusia Hantam Kota Kiev, Curhat Presiden Ukraina Merasa Ditinggal Sendirian. | Foto: REUTERS/VALENTYN OGIRENKO

ACEHSATU.COM | KIEV – Ledakan Keras Diduga Rudal Balistik Rusia Hantam Kota Kiev, Pilu Presiden Ukraina Merasa Ditinggal Sendirian.

Ledakan keras terdengar di ibu kota Ukraina, Kiev. Ada tiga ledakan yang terdengar di Kiev. Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melontarkan curahan hati (curhat) di tengah invasi yang dilancarkan Rusia.

Melansir detik.com dari CNN, Jumat (25/2/2022), dua ledakan keras terdengar di pusat kota Kiev dan satu ledakan lagi terdengar dari lokasi yang lebih jauh.

Pihak Ukraina menduga ledakan itu berasal dari serangan rudal jelajah atau balistik.

"Serangan ke Kiev dengan rudal jelajah atau balistik berlanjut," kata penasihat kepala Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko.

Rusia telah meluncurkan invasi ke Ukraina usai menganggap Amerika Serikat dan sekutunya tidak memenuhi permintaan Rusia mencegah Ukraina bergabung ke NATO. Pasukan Rusia masuk ke Ukraina setidaknya lewat tiga jalur, yakni Crimea, Belarusia dan perbatasan di sisi timur-utara.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan sebanyak 137 warga Ukraina tewas di hari pertama pertempuran dengan Rusia. Sebanyak 316 orang mengalami luka-luka.

"Hari ini kami telah kehilangan 137 pahlawan kami, warga negara kami. Militer dan sipil," kata Zelensky dalam pidatonya, seperti dilansir AFP, Jumat (25/2/2022).

Ditinggal Sendirian saat Diserang Rusia

Volodymyr Zelensky
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. | Foto: AP Photo

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melontarkan keluh kesahnya di tengah invasi yang dilancarkan Rusia. Pemimpin Ukraina pro-Barat itu merasa bahwa negaranya dibiarkan sendiri untuk memerangi Rusia setelah Kremlin melancarkan invasi besar-besaran.

Serangan Rusia tersebut telah menewaskan 130 orang di Ukraina pada hari pertama.

"Kita ditinggalkan sendirian untuk membela negara kita," kata Zelensky dalam untuk publik yang disampaikan seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (25/2/2022).

"Siapa yang siap bertarung bersama kita? Saya tidak melihat siapa pun. Siapa yang siap memberi Ukraina jaminan keanggotaan NATO? Semua orang takut," tambahnya.

Zelensky mengatakan bahwa 137 warga Ukraina, baik personel militer maupun warga sipil, telah tewas sejak awal serangan Rusia pada Kamis (24/2) pagi.

Sebanyak 316orang lainnya terluka, katanya.

Zelensky juga mengatakan bahwa "kelompok sabotase" Rusia telah memasuki ibu kota Kiev, dan mendesak warga kota untuk tetap waspada dan mematuhi jam malam.

Presiden Ukraina itu menambahkan bahwa dia dan keluarganya tetap di Ukraina, meskipun Rusia mengidentifikasi dia sebagai "target nomor satu".

"Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menjatuhkan kepala negara," kata Zelensky. (*)