Lawan Covid-19, LIPI Pakai Jamur Ajaib Ini

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menguji sebuah jamur untuk immunomodulator melawan COVID-19. Bukan jamur sembarangan, ini jamur ajaib.

ACEHSATU.COM – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menguji sebuah jamur untuk immunomodulator melawan COVID-19. Bukan jamur sembarangan, ini jamur ajaib.

LIPI dalam 2 minggu ke depan sedang menguji 2 herbal sebagai immunomodulator melawan virus Corona. 90 Pasien dicoba diberikan rimpang jahe merah dan jamur Cordyceps militaris untuk menguatkan daya tahan tubuh mereka.

Nah, jamur Cordyceps militaris bukan herbal sembarangan lho. Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Jumat (12/6/2020) jamur Cordyceps disebut memiliki kekuatan untuk memperbaiki sejumlah masalah kesehatan.

Dilansir dari Scientific American, Cordyceps telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional China dan Tibet. Jamur ini dipakai untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti gangguan pernapasan, hingga menjaga daya tahan tubuh.

Ada sekitar 400 spesies Cordyceps dan banyak senyawa aktif biologis yang berbeda. Tetapi yang paling umum digunakan dalam pengobatan adalah Cordyceps sinensis dan Cordyceps militaris.

Kedua jamur tersebut berbeda tempat serta cara pengembangbiakannya dan mempengaruhi kandungan komponen keduanya. Cordyceps militaris telah terbukti memiliki beberapa jumlah senyawa bioaktif yang lebih tinggi daripada Cordyceps sinensis.

Cordyceps militaris, dapat digunakan untuk stamina tubuh baik secara keseluruhan organ tubuh maupun organ vital. Beberapa penelitian menunjukkan jamur ini dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dan mengobati gangguan pernapasan. Kemampuannya memang cocok untuk dicobakan melawan COVID-19.

Dalam salah satu jurnal internasional, terdapat penelitian pada manusia yang menunjukkan meningkatnya performa setelah mengonsumsi jamur tersebut, bahkan pada usia lanjut yang asupan oksigennya biasanya sudah terbatas. Dengan menguatnya sistem jantung dan pernapasan, maka oksigen ke darah, oksigen ke otot dan ekstraksi oksigen dari darah untuk menjadi Adenosine Tri-Phosphate (ATP) akan lebih mudah dan lancar.

Jamur ini mengandung banyak nutrisi, seperti protein, asam amino esensial, peptida, vitamin (B1, B2, B12, E, K), asam lemak, dan mineral serta zat aktif cordycepin dan adenosine. Zat cordycepin merupakan komponen bioaktif yang berfungsi sebagai antioksidan untuk meningkatkan imunitas.

Caranya adalah dengan merangsang sel-sel dan bahan kimia tertentu dalam sistem kekebalan tubuh, serta meningkatkan konsumsi oksigen ke paru-paru. Sedangkan zat aktif adenosine berfungsi sebagai sumber energi.

Selain itu, sebuah penelitian juga membuktikan bagaimana jamur ini efektif untuk mengatasi fibrosis yang terbentuk pada hati dan ginjal. Karena itu, mengonsumsi jamur unik ini juga dapat memelihara kesehatan hati dan ginjal.

Habitatnya adalah di pegunungan bersuhu subtropis. Dengan kemajuan teknologi, kini Cordyceps militaris sudah bisa dikembangbiakkan di Indonesia yaitu dengan metoda kultur jaringan.

Riset LIPI terhadap Cordyceps militaris sudah dilakukan sejak Maret dengan melibatkan UGM dan PT Kalbe Farma. Prototipe dan datanya sudah ada serta memiliki izin edar BPOM.

Kini herbal ini sedang diuji klinis terhadap 90 pasien COVID-19 di RS Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran. Diharapkan bulan Juli sudah bisa keluar hasil uji klinisnya. (*)

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.