LAPORAN KHUSUS – Potret Pendidikan Generasi Terisolir di Kawasan Lembah Alas

Pendidikan di lembah alas

LAPORAN KHUSUS – Potret Pendidikan Generasi Terisolir di Kawasan Lembah Alas

Oleh: Indra Keumala

ACEHSATU.COM | KUTACANE – Pendidikan merupakan sarana terbaik bagi sebuah bangsa memajukan generasinya. Tak terkecuali bagi warga 3 desa di Kecamatan Leuser, Aceh Tenggara. Tiga

ACEHSATU.COM | KUTACANE – Pendidikan merupakan sarana terbaik bagi sebuah bangsa memajukan generasinya. Tak terkecuali bagi warga 3 desa di Kecamatan Leuser, Aceh Tenggara.

Tiga desa tersebut adalah Bun Bun Indah, Bun Bun Alas, dan Lawe Serakot yang persis bersisian dengan kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Nama Leuser sendiri begitu mendunia, namun kondisi pendidikan di sana layak disebut memprihatinkan jika tak ingin dilabeli tertinggal.

Berikut potret pendidikan di tiga desa berjarak sekitar 40 km dari pusat pemerintahan kabupaten setempat, Kutacane.

SD Swasta Bukit Selamat

Sekolah ini hanya memiliki satu bangunan yang terdiri dari 4 ruangan. Tiga di antaranya digunakan sebagai ruang belajar 76 siswa.

Sementara satu lainnya difungsikan sebagai ruangan para guru.

Dengan keterbatasan ruang kelas yang ada, sudah barang tentu turut berdampak terhadap proses belajar siswa SD Swasta Bukit Selamat.

“Proses belajar mengajar terpaksa digabung. Siswa kelas 1 dan 2 satu ruang, 2 dan 4 satu ruang, dan kelas 5 dan 6 satu ruang,” ungkap Ali, salah satu guru, Rabu (27/1/2022).

Pendidikan di lembah alas
SMP Negeri 8 Lawe Sigala-gala. Foto Indra P Keumala.

Para siswa yang mengalami penggabungan pun harus menerima pelajaran kendati bukan porsinya.

Misalnya saat jam pelajaran siswa kelas 2 digelar, siswa kelas 1 juga menerima pelajaran yang sama. Begitu juga sebaliknya.

Menurut salah satu guru, hal ini dilakukan untuk menghindari agar tidak ada siswa berkeliaran di luar ruangan.

SMP Negeri 8 Lawe Sigala-gala

SMP ini merupakan fasilitas pendidikan tertinggi yang tersedia bagi anak-anak tiga desa, yakni Bun Bun Indah, Bun Bun Alas dan desa Lawe Serakot, setelah menamatkan pendidikan tingkat dasar.

Total tel 15 orang siswa yang menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Rinciannya, 9 siswa kelas 7, dan masing-masing tiga siswa di kelas 8 dan kelas 9.

Jumlah itu lebih sedikit dibanding total guru yang berjumlah 16 orang.

Kendati begitu, tingkat kehadiran para guru melaksanakan tanggung jawab mencerdaskan anak didik kerap menjadi masalah serius di sekolah ini. Terutama guru berstatus PNS.

Pasalnya, semua guru PNS yang berjumlah 8 orang berasal dari luar kecamatan. Sedangkan kondisi jalan buruk menuju sekolah tak kunjung membaik hingga hari ini.

Di sisi lain, SMP Negeri 8 memiliki tiga bangunan terpisah. Bangunan pertama terdiri dari empat ruangan yang tiga di antaranya difungsikan sebagai ruangan kelas. Sisanya berfungsi sebagai ruangan kantor.

Pendidikan di lembah alas2
Kondisi SD Swasta Bukit Swasta Bukit Selamat di Desa Bun Bun Indah, Kecamatan Leuser, Aceh Tenggara, Rabu (26/1/2022). Foto Indra P Keumala.

Sedangkan untuk bangunan kedua, awalnya direncanakan sebagai ruangan praktek atau laboratorium.

Namun sejak dibangun pada tahun 2009, pemungsiannya tak kunjung terjadi.

"Karena alat-alat penunjang seperti alat praktek tidak tersedia," ungkap Sunardi, satu-satunya guru yang hadir di sekolah kepada ACEHSATU.COM, Rabu (27/1/2022).

Lain lagi dengan bangunan terakhir yakni toilet. Terdiri dari empat bilik, namun bangunan dengan dinding tak berplaster dan tanpa pintu itu tampak belum difungsikan. (*)