ACEHSATU.COM – Prananda Prabowo hari ini mendampingi sang ibu, Megawati Soekarnoputi, meresmikan patung Bung Karno. Kehadiran Prananda ini pun cukup menyita perhatian. Sebab, Prananda memang cukup langka tampil di publik. Apalagi, kemunculannya kali ini di tengah polemik soal calon presiden PDIP.
Prananda Prabowo bernama lengkap Muhammad Prananda Prabowo. Dia adalah putra kedua Megawati dari suami pertamanya, Letnan Satu Penerbang Surindro Supjarso. Prananda atau Nanan masih dalam kandungan saat ayahnya wafat dalam kecelakaan pesawat Skyvan T-701 di Biak, Papua Barat, pada 1970. Ia lahir pada 23 April 1970.
Man Behind The Door
Dibandingkan adiknya, Puan Maharani, jejak Prananda di jalur politik jarang tampak. Prananda dikenal sebagai ‘tokoh misterius’ atau ‘man behind the door’.
Prananda sering terlibat dalam penyusunan pidato politik sang ibu, Megawati Soekarnoputri. Namun dengan merendah, Prananda mengungkap pidato tersebut disusun sesuai arahan ibunya. Prananda membantu mencarikan kutipan pidato-pidato Bung Karno, kakeknya.
Pertama Kali Tampil di 2010
Prananda sempat membuat heboh Kongres PDIP di Bali pada 2010. Saat itu, ia hadir dalam jumpa pers bersama sang ibu dan politikus PDIP Pramono Anung. Ia bahkan sempat digadang-gadang menjadi calon ketua umum pengganti Megawati.
Itulah pertama kali Prananda ‘diperlihatkan’ ke publik. Namun, setelah itu, ia tak pernah muncul kembali. Sosoknya hanya dapat dijumpai di media sosial, seperti Twitter, Facebook, ataupun situs pribadinya. Di akun Twitter-nya, @pranandaprabowo, ia banyak berkicau tentang situasi perpolitikan negeri ini. Selebihnya, aktivitas Prananda jarang terlihat.
Jarang Tampil Sendiri
Prananda jarang tampil sendiri. Penampilannya ke publik lebih sering karena mendampingi sang ibunda.
Prananda kerap mendampingi Megawati saat di Kongres maupun Rakernas PDIP. Dia juga sering terlihat menemani Presiden ke-5 RI itu menerima gelar honoris causa, baik di Indonesia, Jepang hingga China.
Prananda juga kerap berdiri di samping Megawati saat sang ibunda menerima tamu di kediamannya di Teuku Umar, Jakarta Pusat. Misalnya saat bertemu Prabowo pada 2019 lalu.
Ketua Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital DPP PDIP itu juga jarang bicara di publik. Dia beberapa kali terekam memberikan pernyataan hanya saat Kongres atau Rakernas PDIP.
Kendati demikian bukan berarti Prananda tak pernah tampil sendiri. Megawati pernah menugaskan Prananda untuk berdialog dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 2018 lalu, tepatnya masa-masa jelang Pilpres 2019. Namun, saat itu tak jelas apa isi dialog keduanya.
Suka Bikin Lagu
Prananda memiliki band yang bernama Rodinda. Sejumlah lagu pun sudah diciptakan Prananda.
Salah satu lagu yang diciptakannya adalah ‘Pengkhianat’, yang kala itu menjadi buah bibir. Dia juga menciptakan lagu berjudul ‘Bung Karno Bapak Bangsa’.
Lagunya itu diunggah di YouTube. Publikasi lagu itu kala itu bertepatan dengan tanggal wafatnya Bung Karno pada 21 Juni 1970 di RSPAD.
“Lelaki berdiri tegar, dinding penjara tak bisa lumpuhkan gelora perjuangan untuk tanah air dan bangsa,” begitu bait pertama lagu Nanan, sapaan Prananda yang juga Ketua Bidang Ekonomi Kreatif DPP PDI Perjuangan.
Dipercaya Megawati
Prananda kerap berada di balik keputusan penting PDIP. Dia dilibatkan dalam finalisasi calon kepala daerah dari PDIP beberapa waktu lalu.
Bahkan Megawati secara terang-terangan menyatakan bahwa rekomendasi calon kepala daerah hanya dia dan Prananda yang tahu, titik.
Selain itu, pada Rakernas IV PDIP tahun 2019 lalu, tanda tangan Prananda terbubuh di surat undangan. Saat itu, surat yang ditandatangani pria yang akrab disapa Nanan itu kian menguatkan isu mengenai regenerasi pucuk pimpinan PDIP menyusul percepatan Kongres. Sebab, umumnya, surat undangan acara sekelas rakernas diteken oleh ketum dan sekjen.
Faksi Prananda
Prananda kerap digadang-gadang sebagai pengganti Megawati. Dia juga sempat santer diisukan sebagai calon kuat ketua harian PDIP. Namun, akhirnya isu itu ditepis oleh Megawati di Grand Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019).
Kerap munculnya nama Prananda sebagai pengganti Megawati pun memunculkan isu adanya 2 faksi di tubuh PDIP. Dua faksi itu yakni Faksi Prananda dan Faksi Puan Maharani. Faksi Prananda menjagokan putra mahkota itu sebagai pengganti Megawati. Sementara, Faksi Puan, tentu saja menjagokan Puan.
Kini, setelah lama tak terlihat di publik, Prananda kembali muncul. Kemunculannya bahkan di tengah ramainya isu Puan Maharani versus Ganjar Pranowo memperebutkan rekomendasi calon presiden di Pilpres 2024 mendatang. Hal itu menimbulkan spekulasi bahwa kemunculan Prananda ini menunjukkan bahwa trah Sukarno bukan hanya Puan. (*)