Terkait sawah di delapan desa kekeringan

Kondisi Sawah di Delapan Desa Aceh Jaya Mengalami Kekeringan, Ini Penjelasan Kadistan

ACEHSATU.COM | Calang – Sawah di Delapan Desa Aceh Jaya Mengalami Kekeringan, Ini Penjelasan Kadistan. Reza Fahlevi selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Jaya menyatakan  pihaknya bersama tim sudah turun langsung melihat kondisi irigasi dan bendungan yang ada di delapan Gampong yang sawahnya mengalami kekeringan. “Persoalan air delapan Desa yang harus memompa air sendiri yang … Read more

ACEHSATU.COM | Calang – Sawah di Delapan Desa Aceh Jaya Mengalami Kekeringan, Ini Penjelasan Kadistan. Reza Fahlevi selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Jaya menyatakan  pihaknya bersama tim sudah turun langsung melihat kondisi irigasi dan bendungan yang ada di delapan Gampong yang sawahnya mengalami kekeringan.

“Persoalan air delapan Desa yang harus memompa air sendiri yang katanya irigasi tidak berfungsi sudah kita tinjau langsung kemarin ke lokasi tersebut,” Kata Kepala Dinas Pertanian Aceh Jaya T.Reza Fahlevi kepada Antara, Selasa.

Ia menjelaskan irigasi tersebut bukan tidak berfungsi tapi di wilayah tersebut mengalami kemarau sehingga semua petani membutuhkan air dan pembagiannya tidak merata akibat tidak mendengarkan imbauan bersama.

“Untuk air kami sudah melihat langsung kebendungan, air cukup bahkan mengairi sampai ke ujung meskipun tidak terlalu banyak,” Kata T.Reza Fahlevi.

Ia juga menuturkan kalau untuk saat ini pihaknya sudah bermusyawarah dengan masyarakat dan membuka pintu air yang selama ini di gembok dan dalam dua hari ini difokuskan kepada Desa yang sangat membutuhkan.

“Kami berharwp masyarakat dapat sama-sama menjaga dengan membagi air secara merata sehingga persoalan ini dapat teratasi,” kata Reza.

Sebelumnya delapan Desa yang berada di Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya terpaksa harus Gotong royong untuk menyedot air sungai untuk dialiri ke sawah mereka yang kekeringan.

Adapun ke delapan desa tersebut yakni Desa Gunong buloh, Tuwi Eumpeuk, Alue Abet, Tuwi Kayee, Gampong Harapan, Gunong Mantok, Babah Ceupan dan Tuwi Kareung.

Baca Juga: MA Minta PN Meulaboh Klarifikasi Laporan Masyarakat Terkait Lambannya Eksekusi Kallista Alam

Aliansi Peduli Lingkungan (APEL) Nagan Raya menyatakan pihaknya sudah menerima surat balasan dari Mahkamah Agung (MA) terkait pengaduan lambannya proses eksekusi lahan eks HGU PT. Kallista Alam.

Ketua Aliansi Peduli Lingkungan (APEL) Nagan Raya, Rahmad Syukur kepada ACEHSATU.com, Selasa (23/11/2021) mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah menyurati Badan Pengawas Mahkamah Agung untuk mengawasi pelaksanaan eksekusi putusan terhadap tanah dan bangunan milik PT. Kallista Alam.

Menurut Syukur, pihaknya telah menerima surat tembusan dari Mahkamah Agung tentang permintaan klarifikasi surat pengaduan dari pelapor yakni APEL Nagan Raya terkait eksekusi terhadap lahan HGU PT. Kallista Alam yang sampai sekarang belum dilakukan.

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.