https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

kisah nyak sandang
Nyak Sandang bersama putranya saat bertemu Presiden Joko Widodo, Rabu (21/3/2018) malam di Istana Merdeka Jakarta.| Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

ACEHSATU.COM | BANDA ACEH – Nyak Sandang kini telah berusia sekitar 95 tahun. Warga Gampong Lhuet – Lamno, Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya baru saja kehilangan istri tercinta pada 7 Oktober 2021 lalu.

Nyak Sandang sendiri adalah salah satu dari sekian banyak warga Aceh yang turut memberikan andil dalam menunjang eksistensi negara ini pasca-kemerdekaan.

Pada tahun 2018, kisah Nyak Sandang ini menjadi sorotan. Nyak Sandang yang saat itu berusia 91 tahun bertemu dengan Presiden Jokowi pada Rabu (21/3/2018).

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (30/1/2022), kepada Jokowi, kala itu Nyak Nyandang menunjukkan surat obligasi Pemerintah Indonesia yang dibelinya tahun 1950.

Semua bermula pada tahun 1948, saat Presiden Soekarno datang ke Aceh.

Kedatangan Sang Presiden bertujuan menggalang dana untuk pembelian pesawat pertama pasca-kemerdekaan RI.

Nyak Sandang yang kala itu berusia 23 tahun berinisiatif menjual sepetak tanah dan emas Rp 10 gram. Dari penjualan tanah dan emas, ia mendapatkan uang Rp 100.

Nyak Sandang muda pun menyerahkan uang Rp 100 itu kepada negara. Dari masyarakat Aceh, Soekarno menerima sumbangan sebesar SGD 120.000 dan sekitar 20 kilogram emas murni.

Dengan dana yang terkumpul, Pemerintah Indonesia membeli dua pesawat yang masing-masing ia beri nama Seulawah R-001 dan Seulawah R-002.

Dua pesawat tersebut menjadi cikal bakal maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Bertemu Presiden Jokowi

Saat bertemu Jokowi di Istana Presiden pada Rabu (21/3/2018), Nyak Sandang datang bersama putranya, “Ini Pak Jokowi, Ayah,” kata Maturidi, salah satu putranya, kepada Nyak Sandang, ketika Presiden berdiri di hadapannya.

Penglihatan Nyak Sandang sudah mulai kabur seiring usianya yang sudah memasuki 91 tahun karena penyakit katarak.

Nyak Sandang
Dok. Foto: Nyak Sandang, penyumbang Pesawat RI 001 saat masih bersama almarhumah istri, Fatimah yang meninggal dunia pada Kamis (7/10/2021) di Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya.

Saat bertemu Presiden Jokowi, Nyak Sandang mengaku senang luar bisa dan terus berkata-kata menggunakan bahasa tradisional Aceh kepada Jokowi.

“Dia (Nyak Sandang) senang sekali bisa bertemu Presiden,” kata Maturidi kepada Presiden, menerjemahkan kata-kata yang diucapkan ayahnya.

Tiga Permohonan Nyak Sandang

Kepada Jokowi, Nyak Sandang mengajukan tiga permohonan. Yang pertama Nyak Sandang meminta bantuan untuk mendapatkan layanan operasi katarak.

Kedua, Nyak Sandang juga memohon Jokowi mendirikan masjid di kampung halamannya di Lambo, Aceh.

Ketiga, Nyak Sandang ingin sekali menunaikan ibadah haji.

Terkait permintaan tersebut, Jokowi berjanji akan mengurus operasi katarak untuk Nyak Sandang.

Serta mengirim tim ke Lamno, Aceh untuk survei lokasi pembangunan masjid dan menawarkan Nyak Sandang untuk pergi umrah lebih dahulu.

Di penghujung pertemuan, Nyak Sandang mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah meluangkan waktu untuk mendengar keluh kesahnya.

“Terima kasih Bapak Presiden sudah punya waktu untuk kami,” kata Nyak Sandang. Pada Maret 2019, Nyak Sandang berangkat umrah dibiayai oleh Presiden Jokowi. Sementara masjid yang diminta oleh Nyak Sandang dijadwalkan selesai pada Oktober 2021. (*)