Ketua Gugus Tugas Jelaskan Maksud ‘Lampu Merah Lagi’ Jokowi: Jangan Anggap Enteng!

Saat menyoroti tambahan kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan peringatan 'lampu merah lagi'. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menjelaskan maksud Jokowi.

ACEHSATU.COM – Saat menyoroti tambahan kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan peringatan ‘lampu merah lagi’. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menjelaskan maksud Jokowi.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo saat bersama Presiden Jokowi. (Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden)

“Hati-hati, lebih waspada, tidak boleh anggap enteng, tidak boleh lengah, harus lebih memperhatikan manajemen krisis,” ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 LetjenĀ Doni MonardoĀ lewat pesan singkat, seperti dilansir detikcom, Kamis (9/7/2020).

Apakah dengan peringatan ini ada pembatasan kegiatan kembali? Doni mengatakan Gugus Tugas Percepatan PenangananĀ COVID-19Ā di daerah yang memiliki tugas melakukan gas dan rem.

“Iya betul. Rem dan gas yang disampaikan Presiden dikendalikan oleh pengemudinya: kepala Gugus Tugas daerah (provinsi, kabupaten, dan kota),” jelas Doni.

Doni menambahkan, penambahan kasus virus Corona di masa kenormalan baru juga disebabkan oleh pengujian spesimen yang masif. Presiden Jokowi pernah menargetkan 20 ribu spesimen diperiksa tiap harinya.

“Jadi, pertama adalah apakah pemeriksannya semakin banyak. Dan hari ini sudah capai lebih dari 23 ribu diperiksa. Artinya, konsekuensi makin banyak yang diperiksa, otomatis semakin banyak kemungkinan kasus positif. Kemudian jika kita lihat dari kasus secara menyeluruh, angka kematian relatif masih dalam posisi tidak jauh berbeda daripada periode sebelum Lebaran,” ujar Doni kepada wartawan di Palangka Raya dalam kesempatan terpisah.

Doni juga mengatakan mayoritas kasus positif virus Corona di Indonesia berasal dari kelompok orang tanpa gejala (OTG).

“Hanya di beberapa daerah di mana jumlahĀ bed occupancy ratio-nya mendekati 100 persen. Tetapi, selain itu, rata-rata di bawah 60 persen. Bahkan ada beberapa kota yang melampaui 100 persen, sekarang di bawah 40 persen. Jadi kita lihat kasus banyak angka kematian kecil, kemudian yang dirawat kecil. Artinya, yang positif ini adalah kelompok yang ringan atau yang kita istilahkan masyarakat tanpa gejala atau OTG,” kata Doni.

Jokowi, yang hari ini meninjau Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), menyinggung perihal itu. Jokowi menyebut kondisi saat ini sebagai ‘lampu merah’. Sebab, ada tambahan 2.657 kasus baru hari ini dengan akumulasi 70.736 kasus.

“Sebaran COVID di seluruh Tanah Air ini sangat tergantung sekali pada bagaimana daerah mengendalikannya. Dan perlu saya ingatkan, ini saya kira sudah lampu merah lagi. Hari ini secara nasional kasus positif ini tinggi sekali hari ini, 2.657,” ujar Jokowi. (*)

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.