ACEHSATU.COM | Banda Aceh – Aktivis lingkungan yang tergabung dalam LSM Rumoh Transparansi dan pemuda pegiat lingkungan melakukan aksi damai menyuarakan perlindungan kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil dari perambahan dan ekspansi perkebunan kelapa sawit. Aksi sekelompok aktivis lingkungan dengan berorasi dan teaterikal di taman Bustanulsalatin, Banda Aceh mendapat pengawalan aparat keamanan dari Polresta Banda Aceh … Read more

ACEHSATU.COM | Banda Aceh – Aktivis lingkungan yang tergabung dalam LSM Rumoh Transparansi dan pemuda pegiat lingkungan melakukan aksi damai menyuarakan perlindungan kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil dari perambahan dan ekspansi perkebunan kelapa sawit.

Aksi sekelompok aktivis lingkungan dengan berorasi dan teaterikal di taman Bustanulsalatin, Banda Aceh mendapat pengawalan aparat keamanan dari Polresta Banda Aceh , Kamis (4/11/2021).

Dalam Teaterikal peserta aksi memakai kostum Harimau dan Orangutan sebagai bentuk tarancam punah satwa dilindungi yang hidup didalam kawasan Raya Singkil.

Koordinator aksi Roni Saputra mengatakan Rumoh Transparansi sangat prihatin terhadap kondisi Rawa Singkil saat ini, menurutnya lemabaga pemerintah kurang perhatian dan aksi dalam melindung dan mengelola kawasan Rawa Singkil secara lestari.

“Aksi damai ini kami lakukan agar pihak publik juga mengetahui kondisi Rawa Singkil perlu perhatian dari semua pihak” , ujar Roni.

Luas kawasan Rawa Singkil sekitar 82.000 Hektar yang didalamnya kaya akan keanekaragaman hayati satwa dan tumbuhan dan meruapakan tempat populasi orangutan yang tinggi di Propinsi Aceh.

Kini kawasan Rawa Singkil terancam akibat perambahan dan ekspansi perkebunan kelapa sawit,sebut Roni.

Pada kesempatan tersebut Roni juga meminta pihak penegak hukum dan BKSDA Aceh untuk melakukan penegakan hukum terhadap pelaku perambahan kawasan Rawa Singkil.

Roni menjalaskan lahan gambut memiliki beberapa peran ekologis yang sangat penting khusunya untuk menjaga regulasi air dan penyerapan karbon sebagai mitigasi bencana perubahan iklim.

Proses pembentukan gambut, lanjut Roni, awalnya merupakan tumpukan bahan materail organik selama ribuan tahun dan pemulihan gambut yang rusak sangat sulit dilakukan.

Kerusakan lahan gambut akan meningkatkan potensi banjir dan hilngnya sumber kehidupan masyarakat disekitar jika tidak dilindungi dan dikelola secara bijak dan lestari.

Aksi tersebut mendapat pengawalan aparat keamanan dari Polresta Banda Aceh itu untuk menyuarakan perlindungan terhadap Rawa Singkil dari perambahan dan ekspansi perkebunan kelapa sawit di dalam kawasan konservasi suaka margasatwa.(Tom)

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.