https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

Kasihan Dikucilkan, Pemuda Ini Jenguk dan Foto Bareng Pasien Positif COVID-19
Rinto, berfoto bersama dengan pasien Positif COVID-19 di Kecamatan Badau, daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. | Foto: Istimewa/detikcom
Lantaran prihatin, ia dengan sengaja menjenguk lalu foto bersama pasien yang dinyatakan positif COVID-19.

Kasihan Dikucilkan, Pemuda Ini Jenguk dan Foto Bareng Pasien Positif COVID-19

ACEHSATU.COM | BANDA ACEH – Aksi mencengangkan dilakukan seorang pria warga Kecamatan Badau, daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, bernama Rinto. Lantaran prihatin, ia dengan sengaja menjenguk lalu foto bersama pasien yang dinyatakan positif COVID-19.

Melansir detikcom, aksi itu nekat dilakukan Rinto karena kasihan pasien Corona itu dikucilkan oleh warga.

“Saya kasihan dengan warga Badau yang dinyatakan positif COVID-19 dan dikucilkan warga, bahkan sempat mau dihukum adat sebesar Rp 4 juta karena dianggap mengotori nama Badau, saya tidak mau itu terjadi dan saya buktikan yang dianggap positif COVID-19 baik-baik saja, makanya saya datangi rumah mereka foto bersama dan ngobrol sama mereka,” kata Rinto, seperti dikutip Antara, Minggu (6/9/2020).

Disampaikan Rinto, rasa tidak percayanya terhadap wabah COVID-19, karena melihat sejumlah warga yang positif Corona masih dalam keadaan sehat. Jika pun ada penyakit, kata Rinto, itu merupakan penyakit yang di derita ada sebelum wabah COVID-19.

“Saya berharap petugas kesehatan juga bisa jeli melihat riwayat penyakit warga, apakah itu karena COVID-19 atau memang karena penyakit itu memang sudah ada,” kata Rinto.

“Kami minta tolong penjelasan petugas kesehatan dan bersihkan nama Badau, sebagai masyarakat awam terkait medis kami memang tidak tahu, tetapi memang fakta di tengah masyarakat rasa-rasanya COVID-19 itu tidak masuk akal,” kata Rinto.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Nazaruddin mengatakan pasien meninggal dunia akibat COVID-19 di Indonesia didominasi oleh pasien yang memiliki penyakit penyerta. Selain itu, penyakit yang berhubungan dengan imunitas, seperti HIV dan lupus, memiliki risiko yang tinggi terkena COVID-19. Termasuk penyakit jantung dan diabetes melitus yang merupakan penyakit penyerta berbahaya bagi COVID-19.

Untuk itu, dia meminta tetap waspada. Nazaruddin mengimbau masyarakat agar jangan meremehkan karena siapa pun bisa tertular COVID-19.

“Lindungi diri Anda dan orang lain di sekitar anda dengan mengetahui fakta-fakta terkait virus ini dan mengambil langkah pencegahan yang sesuai, boleh-boleh saja kalau mau berfoto bersama dengan pasien COVID-19, asalkan menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak, intinya protokol kesehatan harus selalu diterapkan,” ucap Nazaruddin.

Rinto bakal dites swab

Sementara itu, Tim Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, bakal segera melakukan tes usap atau swab terhadap Rinto. Rencana swab terhadap Rinto sudah dikoordinasikan dengan Satgas Kabupaten dan Dinas Kesehatan.

“Yang bersangkutan (Rinto) akan diambil sampel ‘swab‘ (tes usap), untuk memastikan apakah setelah kontak langsung dengan pasien COVID-19, yang bersangkutan tidak terjangkit COVID-19,” kata Ketua Harian Tim Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kapuas Hulu, Moh Zaini.

Langkah ini, lanjut Zaini, mengacu pada Inpres Nomor 6 Tahun 2020 yang sudah ditindaklanjuti dalam Perbup Nomor 57 Tahun 2020 terkait dengan penerapan disiplin protokol kesehatan.

“Nasional dan internasional sudah menyatakan fakta adanya virus COVID – 19, dokter saja meninggal karena COVID-19,” kata Zaini.

Lebih lanjut, Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir menegaskan, COVID-19 bukan rekayasa, penularannya bukan hanya di Indonesia, bahkan sudah melanda seluruh dunia.

“Nanti tim gugus tugas kecamatan yang melakukan tindakan terhadap yang bersangkutan,” kata Nasir. (*)