ACEHSATU.COM | LHOKSEUMAWE – Puluhan karyawan menggelar aksi demo menuntut pembayaran gaji yang belum dibayar PT Patra Badak Arun Solusi (PBAS), perusahaan sedang merevitalisasi terminal elpiji di kawasan Arun Lhokseumawe
Unjuk rasa berlangsung di depan pintu pagar bekas PT Arun di Lhokseumawe, Rabu.
Petugas gabungan TNI dan Polri turut mengamankan aksi demonstrasi tersebut. Terlihat para peserta aksi melakukan orasi dan membentang alat peraga spanduk yang bertuliskan tuntutannya.
“Kami bukan bukan pengemis, kedatangan kami untuk kesekian kalinya ke sini hanya untuk menuntut hak kami dibayarkan oleh PT PBAS selaku pemilik proyek PT Mitra Agung Indonesia Infrastruktur,” kata Feri, koordinator unjuk rasa.
Feri mengatakan pihaknya kecewa dengan kebijakan PT PBAS yang tidak pernah serius menanggapi hasil mediasi yang telah dilakukan beberapa bersama DPRK Lhokseumawe.
“Berapa kali dilakukan mediasi, namun tidak pernah ada titik terang. Dalam mediasi kali ini, mereka masih meminta waktu untuk menyelesaikan persoalan ini,” katanya.
Feri menyebutkan PT PBAS meminta waktu selama dua hari untuk menjawab tuntutan peserta aksi dengan mencoba berkoordinasi terlebih dahulu kepada pimpinan pusat di Jakarta.
“Jika nantinya tuntutan kami tidak direalisasikan, maka kami akan melakukan aksi selanjutnya hingga tuntutan terhadap hak kami diberikan,” ujarnya.