Perjalanan melihat gajah dipenuhi tantangan medan yang berat. Sepeda motor yangkami tumpangi melalui jalan bebatuan di tepi tebing yang curam.
Di jalan, kita akan melihat bekas kotoran gajah yang berserakan baik baru atau yang sudah lama. Satu jam perjalanan, kami berhenti di hamparan perkebunan serai wangi.
Tiba-tiba anggota TPFF menunjukkan lokasi gajah berkeliaran.
Dengan cekatan, sejumlah teman-teman media televisi berlari mengambil gambar.

Terlihat seekor gajah jantan besar pergi menjauh dari arah perkebunan.
“Ayo kembali,” seru Muslim dan anggota TPFF dalam logat bahasa Gayo.
Teman-teman media terus berusaha mengambil gambar gajah liar itu sampai hilang dari balik rimbunan hutan.
Perjalanan semakin menarik, meski sampai kembali ke posko TPFF kami tidak lagi dengan gajah tersebut.
Karang Ampar Selalu Jadi Korban (Hal 3)