Keamanan wisatawan menjadi salah satu poin penting dalam mengelola objek wisata karena berkaitan dengan kenyamanan dan terlindunginya wisatawan ketika mereka menikmati berbagai fasilitas yang ada di objek wisata tersebut.
Upaya peningkatan pengunjung dalam sebuah destinasi wisata memang perlu dilakukan melalui peningkatan pengelolaan agar para pengunjung merasa nyaman, aman dan terjamin kesehatannya. Terlebih pada sektor pariwisata yang menyelenggarakan berbagai atraksi yang berkaitan dengan keselamatan pengunjung.
Secara umum pengelolaan (manajemen) diartikan sebagai suatu langkah-langkah yang sistematis yang mencakup planning (perencanaan), directing (mengarahkan),organizing (mengorganisasi dan mengkoordinasi) dan controlling (pengawasan). Definisi pengelolaan (manajemen) menurut Leiper dalam I Gde Pitana (2009: 80)
Adanya berbagai kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia di objek wisata, menandakan ada yang “terabaikan” dalam mengelola resiko keamanan
Baca : Banjir Bandang Gunung Pandan Aceh Tamiang Datang Tiba-tiba, Satu Orang Hilang
Karena itulah, keamanana wisatawan di objek wisata merupakan keharusan yang wajib di[penuhi dan diperhatikan oleh pengelola objek wisata, baik itu objek wisata alami maupun objek wisata buatan.
Kita ketahui, sebagian besar objek wisata di Aceh Tamiang terdiri dari objek wisata alami baik itu pemandian Gunung Pandan yang menggunakan aliran sungai di Kampung Selamat Kecamatan Tenggulun, Pemandian air panas juga menggunakan aliran sungai di Kampung Kaloy, Kecamatan Tamiang Hulu.
Berikutnya, pemandian air panas di Tualang Niat Kampung Selamat, Kecamatan tenggulun, wisata air Terjun Sangka Pane di Kampung Pengidam Kecamatan Bandar Pusaka, wisata Air Terjun Seribu di Kampung Rengas Kampung Tenggulun, wisata Air Terjun Bampu di Kampung Pengidam Kecamatan Bandar Pusaka.
Selanjutnya, objek wisata Kuala Paret di Kampung Kaloy, Kecamatan Tamiang Hulu, wisata Pantai Ketapang bersumber aliran laut di Kampung Bandar Khalifah Kecamatan Bendahara, wisata pantai Rukui di Kampung Alur Nunang, Kecamatan Banda Mulia, Wisata Buket Awan di Kampung Bengkelang Kecamatan Babo,wisata penangkaran tuntung di kampung Pusong Kapal, Kecamatan Seruway dan wisata buatan lainnya.
Baca : Objek Wisata Di Tamiang “Ambil” Korban, Seorang Remaja Ditemukan Tewas
Semua objek wisata yang diatas merupakan objek wisata alami yang penuh dengan ancaman bahaya bagi wisatawan. Tercatat pernah terjadi anak terbawa arus dan meninggal di lokasi wisata pulai rukui beberapa tahun lalu.
Ada lagi korban di objek wisata pemandian Gunung Pandan Kampung Selamat akibat munculnya air bah secara tiba –tiba yang akhirnya meninggal. Bahkan vedio kejadian itu beredar, yang terlihat ada waktu beberapa menit untuk dapat diselamatkan sebelum korban hanyut terbawa arus dan meninggal.
Baru baru ini, usai Idul Fitri 2023 juga kejadian korban meninggal di pemandian air panas Kaloy yang menyebabkan seoarang remaja terseret arus dan meninggal.
Kita tentu tidak mengharapkan kejadian ini terjadi yang menyebabkan hilangnya nyawa manusia. Alasannya karena nyawa manusia tidak dapat kita nilai dan bayar dengan harga berapapun.
Kita yang awalnya mengunjungi objek wisat untuk melepas pengat namun berbalik menjadi uraian air mata. Mekipun kematian adalah ajal namun bukan berarti kita berpangku tangan untuk melakukan pencegahan.
Untuk itulah pentingnya mengalukan evaluasi terhadap keamanan wisatwan di sejumlah objek wisata yang ada di Aceh Tamiang mulai dari lokasi parkir, lokasi bersantai, titik kedalaman dankedangkalan arus, rambu pelarangan, petugas penyelamatan, alat pengeras suara, mobil ambulance, kantin, tempat buang air besar (WC) dan lainnya.
Selaian itu juga dibutuhkan peningkatan kapasitas SDM petugas pengelola wisata, keamanan sehingga mengetahui dan dapat mendeteksi tenda tanda alam yang membuat wisatawan aman.
Tentu hal –hal ringan diatas harus dipenuhi dan dilakukan oleh orang -orang profesional dalam pengelolaan objek wisata sehingga dapat mencegah korban kecelakaan yang merugikan wisatawan.
Kita berharap Pemkab Aceh Tamiang khususnya dinas yang membidangai pariwisata dapat melakukan intervensi terhadap pengelolaan objek wisata yang mengabaikan keamanan wisatawan sehingga kecelakaan yang terjadi seperti disebutkan diatas tidak terulang kembali.
Jika penerapan kemanana wisatawan benar-benar dilakukan, akan lebih banyak lagi wisatawan berkunjung ke objek wisata tersebut karena mereka benar benar dapat melepas pengat denag menikmati keindahan alam sehingga ekonomi dan pendapat warga sekitar lokasi wisata juga meningkat. SEMOGA