Jalan Lokop Peunaron Terendam Banjir

Jalan Lokop Peunaron Terendam Banjir ACEHSATU.COM [ ACEH TIMUR – Jalan provinsi yang menghubungkan Lokop – Peunaron  sebelum Bukit Sabandar dilaporkan tenggenang banjir menjelang Jumat, (15/5/2020) menyebabkan  aktifitas transportasi warga terganggu. Namun saat ini, banjir luapan Sungai Peunaron – Pereulak itu mulai surut dan sebagian kenderaan sudah dapat  melintas,  baik dari arah Peunaron maupun sebaliknya. … Read more

Jalan Lokop Peunaron Terendam Banjir

ACEHSATU.COM [ ACEH TIMUR – Jalan provinsi yang menghubungkan Lokop – Peunaron  sebelum Bukit Sabandar dilaporkan tenggenang banjir menjelang Jumat, (15/5/2020) menyebabkan  aktifitas transportasi warga terganggu.

Namun saat ini, banjir luapan Sungai Peunaron – Pereulak itu mulai surut dan sebagian kenderaan sudah dapat  melintas,  baik dari arah Peunaron maupun sebaliknya.

Warga Lokop, Sulman kepada Acehsatu.com, Jumat (15/5/2020) mengatakan, banjir yang menggenangi jalan provinsi ini terjadi akibat luapan sungai Lokop-Pereulak  yang seminggu terkahir debit airnya naik akibat tingginya curah hujan di hulu.

Selain badan jalan, banjir juga menggenangi  pemukiman warga terlebih lokasi pemukiman warga lebih rendah dari badan jalan. “Warga hanya mengunsi kerumah tetangga dan kerabat mereka, karena aiar hanya menggenangi pemukiman sel;ama empat jam setelah itu secara perlahan surut,” ujarnya dan menambahkan, menjelang malam banjir tersebut dilaporkan secara perlahan mulai surut.

Sementara Jumat dini hari,  banjir juga menggenangi Jalan Penaron lokop di Dusun Karang Kuda ketinggian aiar merendam badan jalan tersebut setinggi 1,5 meter. Beruntung kejadian ini terjadi tengah malam sehingga tidak banyak warga yang melintas dan paginya surut.

Sementara sehari sebelumnya, ratusan hektare lahan warga di Gampong Rampah, mesir dan Gampong Seulemak  membuat warga merugi. Kejadian yang ini kata Sulman, baru kali ini terjadi air sungai berpindah pindah di sekitar sawah warga   bahkan membelah sawah warga. “Tanaman warga seperti jagung, cabai dan bawang dipastikan  mati,” ujarnya.

baca : https://www.youtube.com/watch?v=53uXpu4aj1s

Warga berharap, Pemerintah Aceh  dan Aceh Timur agar melakukan normalisasi  sungai  tersebut karena sudah dipenuhi pasir yang dapat mengancam sawah warga. (*)

AcehSatu Network
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Optio, neque qui velit. Magni dolorum quidem ipsam eligendi, totam, facilis laudantium cum accusamus ullam voluptatibus commodi numquam, error, est. Ea, consequatur.