https://acehsatu.com/wp-content/uploads/fluentform/ff-8740b409234642c1f6cfafd8c0f9acfe-ff-WhatsApp-Image-2024-03-13-at-14.50.40.jpeg

Berita Lainnya

Hukum

Politik

Tim Persiraja
Skuad Lantak Laju. | Foto: Persiraja.id

ACEHSATU.COM | Banda Aceh – Ismail Rasyid Pertimbangkan tawarkan pengelolaan Persiraja Oleh Pemko Banda Aceh.

Pengusaha lokal pemilik PT Trans Continent Ismail Rasyid mempertimbangkan tawaran dari Tim Transisi penyelamat Persiraja bentukan Pemerintah Kota Banda Aceh, terkait pengelolaan klub sepak bola kebanggaan masyarakat Aceh itu.

“Memang kita terus mencari investor, tetapi calon investor tentu tidak mau seperti membeli kucing dalam karung, harus ada hasil RUPS (rapat umum pemegang saham) PT Persiraja Lantak Laju,” kata Tim Transisi Persiraja Ardiansyah, di Banda Aceh, Selasa.

Hal itu disampaikan Ardiansyah usai melakukan pertemuan terkait pengelolaan Persiraja Banda Aceh dengan pengusaha Ismail Rasyid, di Banda Aceh. 

Sebelumnya, Presiden Persiraja Nazaruddin Dek Gam mengaku bahwa dirinya tidak lagi mengurus atau mengelola Persiraja Banda Aceh.

Bahkan, pasca klub sepakbola kebanggaan rakyat Aceh itu turun ke kasta liga 2 musim sebelumnya, anggota DPR RI itu telah mempersilahkan orang lain untuk mengelola tim berjuluk laskar rencong tersebut.

Namun, sampai saat ini belum ada kepastian siapa yang bakal mengurusnya. Bahkan belum ada kabar jelas apakah Persiraja Banda Aceh mengikuti kompetisi liga 2 musim ini atau tidak.

Pemerintah Kota Banda Aceh selaku pemilik 20 persen saham Persiraja mengambil inisiatif membentuk tim transisi guna mencari investor baru pengelola klub tersebut. 

Untuk percepatan, kata Ardiansyah, pihaknya dari Pemko Banda Aceh akan duduk bersama dengan manajemen lama guna penyelesaian hak dan tanggung jawab dari pengelola sebelumnya. 

“Maka kami mohon kerjasama dari manajemen yang lama agar sama-sama bantu kita percepat laporan yang dibutuhkan agar investor bisa mengakuisisi saham Persiraja,” ujar Ardiansyah.

Sementara itu, Ismail Rasyid menyampaikan bahwa dirinya harus melakukan kajian terlebih dahulu sebelum mengakuisisi Persiraja, baik dari sisi bisnis sepakbola maupun terkait kepemilikan saham perusahaan tersebut. 

“Saya ditawarkan, tetapi harus lihat dulu perusahaannya bagaimana, dan itu harus kita pelajari dulu, apakah sehat atau bagaimana prospek bisnisnya,” katanya. 

Ismail menuturkan, kondisi Persiraja hari ini memang kurang menguntungkan dalam persepakbolaan, Karena itu dirinya akan melihat terlebih dahulu bagaimana bisnisnya.

“Memang menjadi tanggung jawab moral kita selaku orang Aceh untuk bagaimana menyelamatkan Persiraja Banda Aceh. Tetapi saya pelajari dulu bagaimana bisnis olahraga itu,” demikian Ismail Rasyid.